Denpasar – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Bali disebut sebut banyak melakukan kecurangan. Tercium, lebih dari sepuluh pengelola SPBU dikabarkan bekerjasama dengan sopir transportir angkutan bahan bakar minyak (BBM) membelokkan dan menurunkan BBM tidak semestinya pada SPBU dituju.
Dugaan kasus ini disampaikan seorang sopir yang enggan disebut namanya bekerja pada transportir angkutan BBM pengiriman ke SPBU yang lazim disebut pom bensin.
Ia berpesan agar merahasiakan namanya takut dipecat pihak perusahaan lantaran membongkar modus pelaku usaha. “Jangan bilang saya memberi tahu. Janji pak ! Kalau sampai tahu saya bisa dipecat serta dimusuhi teman, ” harapnya, Senin (25/6)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sopir tangki ini mengungkap, lebih dari sepuluh pom bensin bisa diajak bekerjasama. Bahkan lebih mudah mengajak kerjasama pengelola pom bensin pembelinya ramai ketimbang sepi. Rata-rata pom bensin di wilayah Badung, bilangan Kota Denpasar dan daerah Gianyar dikatakan sering diajak bermain. Apalagi pom bensin di Badung Selatan, disebutkan banyak menerima praktek istilah tangki kencing.
Guna menghapus jejak sebelum membelokkan dan menurunkan BBM, para pelaku terlebih dahulu menelpon bagian pengawas untuk mematikan alat CCTV. Setelah dipastikan keadaan aman, baru pelaku berani menjalankan aksinya.
BBM diturunkan diperkirakan 200 sampai 500 liter langsung ke dalam tendon. ” Bahkan ada pelaku memasukan BBM premium ke dalam tendon BBM pertamax. Kasus mobil kencing di pom bensin susah dibongkar kalau tidak tertangkap tangan, ” terangnya
Dikonfirmasi Kepala Bidang Transpirtir Angkutan BBM PT. Elnusa Petrofin cabang Bali selaku pengelola terkesan menghindar. Bahkan sempat Deliknews mendatangi kantornya sampai dua kali di Depo Sanggaran, dikatakan tidak ada di tempat oleh karyawan.