Jakarta – Organisasi Sahabat Polisi meminta warga Kota Ternate Maluku Utara untuk tidak memperpanjang dugaan penghinaan kepada Walikota Ternate Dr.H.Burhan Abdurrahman di sosial media.
Sebagaimana dugaan itu terjadi pada Jumat sore (29/6) kemarin, akun Pam Ba Gara, memposting sebuah foto pertemuan antara Burhan dengan Ahmad Hidayat Mus, namun pada foto itu dirubah dengan wajah dari pemilik akun Pam Bagara.
Foto tersebut kemudian menjadi viral di Ternate, lantaran pendukung Burhan tersinggung dengan postingan tersebut. Pemilik akun Pam Ba gara adalah Muhamat Guntur Budiawan, kelahiran Ternate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Herwin Arwa,SH, Kepala bidang hukum Dewan Pimpinan Nasional Sahabat Polisi, di Jakarta meminta kepada masyarakat di Ternate dan Maluku Utara umumnya agar tidak memperpanjang postingan foto yang dirubah dengan wajah Cagub nomor urut 2 tersebut.
“Baiknya, warga kota Ternate tidak memperpanjang masalah itu, karena Guntur telah meminta maaf serta mengaku khilaf dan Salah melalui postingan di Facebook. Guntur ini juga merupakan putra daerah Ternate, artinya bahwa beliau ini bukan orang lain, melainkan putra daerah sendiri”Kata Herwin, di Jakarta, Sabtu (30/6).
Praktisi hukum ini mengaku, dirinya kenal dengan Guntur karena dia banyak beraktivitas di Surabaya-Jakarta dan dikenal pandai bergaul dengan siapa saja, anaknya juga cerdas, kemudian Guntur juga dikenal sebagai pencetus salah satu sosial media di Indonesia,dia juga banyak berkontribusi untuk Negara ini.
“Jadi saya harap warga Kota Ternate mau memaafkan, saudara kami ini dan tidak memperpanjang masaalah, Guntur ini memang orangnya suka bercanda, dan saya yakin dia tidak ada motivasi lain untuk menghina atau melakukan hal yang menciderai perasaan warga Ternate” Kata Herwin.
Herwin menjelaskan, didalam foto yang dipublish Guntur memang tidak menyebutkan Hi Burhan Abdurrahman secara pribadi, dan foto yang tersebar itu juga bukan wajah Walikota Ternate, melainkan parodi Guntur.
Pihaknya, kata Herwin siap memberikan bantuan hukum kepada Guntur untuk menengahi persoalan yang hanya salah paham ini.
Untuk itu, menurutnya, diikhlaskan segala kesalahannya dan dimaafkan. Memperpannjang masalah juga tidak ada ada manfaatnya, baiknya dimaafkan dan diberikan nasihat. Tutup Herwin.