Kisaran – Dinas Kesehatan Asahan mulai secara rutin menggiatkan kampanye Imunisasi Measles Rumbella (MR) disetiap Kecamatan. Yang mana secara Nasional pelaksanaan Imunisasi tersebut akan dilakukan pada Agustus hingga September 2018 dengan sasaran anak usia 9 bulan sampai 15 tahun.
Camat Pulo Bandring M Nasir Siregar melalui Kepala Desa Perhutaan Silau Sugianto dalam sambutanya mengucapkan terima kasih sekaligus menyampaikan dukungannya atas dilaksanakannya sosialisasi kampanye Imunisasi Vaksin MR tersebut.
”Terima kasih kepada Kepala Puskesmas yang telah terjun langsung dalam melakukan sosialisasi. Dan kepada peserta ikutilah kegiatan ini agar dapat benar-benar memahaminya apa bahaya serta dampak dari MR atau yang kita kenal dengan campak, ”ucap Sugianto, Selasa (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, dalam penjelasannya secara singkat, Kepala Puskesmas Pulo Bandring, Ratna Juwita menyampaikan bahwa Vaksin MR diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus measles (Campak) dan rubella (Campak Jerman).
”Jadi, meskipun anak sebelumnya sudah mendapat vaksin MMR, anak tetap harus mendapatkan vaksin MR. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi pada paru dan otak. Dan tak jarang, radang paru menyebabkan kematian. Virus ini sangat menular sehingga menimbulkan wabah, ” jelas Ratna.
Ia juga menyampaikan bahwa gejala rubella dimulai dengan demam ringan, anak terlihat sakit ringan yang diikuti dengan munculnya ruam kemerahan yang dimulai dari wajah dan meluas ke seluruh tubuh.
Jika diraba di leher bagian belakang, terasa ada pembesaran kelenjar getah bening. Biasanya, lanjut Ratna, setelah 3 hari demam turun tanpa meninggalkan bercak kecokelatan. Anak cepat pulih dan nafsu makan membaik. Virus ini jarang menimbulkan komplikasi. Komplikasi justru timbul apabila virus menyerang wanita hamil. Janin pada ibu tersebut akan mengalami gejala berat.
”Apabila virus menyerang di trimester pertama, bisa mengakibatkan keguguran. Apabila menyerang ibu hamil di trimester kedua, si ibu akan melahirkan bayi dengan kelainan yang disebut sebagai congenital rubella syndrome yang ditandai dengan ukuran kepala yang kecil, buta, tuli, dan cacat mental, ”tutupnya. (Jamal)