Jakarta – Tahun 2016 lalu, Mahathir Mohammad mendirikan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) setelah hengkang dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Mahathir yang menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 1981-2003 kini kembali menjabat sebagai PM Malaysia setelah gerakannya mengalahkan petahana dalam Pemilu Raya Malaysia.
Mahathir tidak sendirian mengendarai PPBM, namun dipimpin oleh Muhyiddin Yasin yang dulunya dipecat eks PM Malaysia Najib Razak lantaran mempertanyakan dana perusahaan milik Negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah sempat menjadi guncangan, Singapura dan Amerika Serikat melalui Departemen Kehakiman Amerika telah memusatkan perhatian pada tuduhan bahwa lebih dari $3,5 Miliar telah dialihkan dari dana 1MDB yang didirikan oleh najib pada 2009.
Pengungkapan kasus itu membuat badai politik Malaysia, tapi perdana Menteri itu sejauh ini mampu mengatasi manuver para penantangnya yang berusaha menggesernya karena perannya dalam kontroversi itu. Perdana Menteri Malaysia mengaku tidak bersalah dengan mengatakan itu merupakan sumbangan Arab Saudi.
Kontroversi pun terus terjadi hingga terjadinya pemilu raya Malaysia pada Mei 2018 lalu,koalisi oposisi yang dipimpin Mahathir telah memenangkan 113 kursi, atau di atas lebih dari cukup untuk memenangkan pemilu.
Calon perdana menteri Malaysia harus mengamankan minimal 112 kursi dari 222 kursi Parlemen. Dengan hanya beberapa kursi yang tersisa untuk dihitung, hasil menunjukkan oposisi Pakatan Harapan telah mendominasi hasil perhitungan suara.
Mengenai perjalanan Partai Pribumi Bersatu Malaysia, ternyata memiliki sejarah erat dengan Indonesia. Bagaimana tidak, Mahathir yang merupakan pendiri partai itu ternyata mengadopsi gerakan Priboemi di Indonesia yang diketuai Muhardi.
Pada suatu wawancara dengan media Malaysia, Mahathir mengaku dirinya bangga dengan Indonesia lantaran memiliki Pribumi yang kuat, hal itulah menginspirasi dirinya membuat Partai Pribumi Bersatu Malaysia.
Terpisah, Muhardi Ketua Umum Priboemi Indonesia saat dihubungi via selulernya mengatakan dirinya telah mengetahui jika gerakannya ini diadopsi oleh Malaysia yang kini menjadi penguasa, setelah Nazib yang berkuasa 60 tahun itu lengser.
Menurut Muhardi, Sabtu (28//7) via ponselnya bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu langsung dengan Mahathir Mohammad untuk mengkonsolidasi dengan Priboemi Indonesia. Pastinya kata dia, Priboemi Indonesia akan mendapat asupan dari partai penguasa Malaysia itu.
“Ditunggu saja, gerakan kita nanti”Sambungnya, mengakhiri.
(cr7)