Surabaya – Dana Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) tahun 2016 diduga kuat diembat Dewan Surabaya dalam kongsi mengusulkan dikeluarkannya dana Rp12 Miliar.
Persengkokolan jahat itu, pertama diketahui Inspektorat Pemkot Surabaya saat memeriksa nota keuangan Jasmas. Dalam pemeriksaan itu barulah ketahuan adanya kebocoran anggaran.
Sebagaimana mekanisme, untuk mendapatkan jasmas, warga mengajukan proposal ke dewan. Setelah itu, Pemkot Surabaya akan memverifikasi permohonan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari permohonan itu, tiap anggota dewan punya platfon tak lebih dari Rp 1 miliar. Dana untuk pengadaan Terop dan Sound system itu diduga kuat di selewengkan.
Akhirnya, Satu demi satu anggota DPRD Surabaya diperiksa Kejari Tanjung Perak dalam dugaan korupsi dana hibah dari Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) ini.Rabu (1/8/) penyidik pidana khusus (pidsus) memeriksa Wakil Ketua DPRD Surabaya, Dharmawan.
Usai pemeriksaan, raut muka Dharmawan tetap tenang dan bisa menjawab pertanyaan awak media.
“Ini saya diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini (Jasmas),” jelasnya.
Dia mengaku dicecar lebih dari 20 pertanyaan seputar kasus ini (jasmas). Dia ditanya penyidik seputar mekanisme pencairan dana hibah dari jasmas.
Aden yang juga kader Partai Gerindra ini, menceritakan awalnya dia bertemu seseorang bernama Agus di ruangannya di DPRD Kota Surabaya.
Agus lantas menawarkan pengadaan terop di beberapa RT dan RW di Surabaya.
Namun, tawaran itu, kata Aden, dia tolak. Sebaliknya, dia meminta agar Agus menawarkan terop tersebut kepada RT yang membutuhkan terop.
Sementara, Kasi Intel Kejari Perak, Lingga Nuarie menuturkan, pemeriksaan Dharmawan untuk menambah bukti dan keterangan seperti halnya pemeriksaan pada beberapa anggota dewan lain.
“Ini (pemeriksaan) untuk menambah bukti,” urainya.
Mengenai kasus ini, dia menegaskan saat ini sudah masuk penyidikan umum. Dengan begitu, kejari sudah menemukan dugaan tindak pidana korupsi.
Namun, sejauh ini penyidik masih melakukan pendalaman guna menentukan status tersangka.
“Untuk berapa nilai kerugian masih belum kami pastikan. Kami masih lakukan pendalaman,” pungkasnya.