Jakarta – Pasangan Prabowo-AHY dinilai paling realistis dan pragmatis. Sebab, AHY mempunyai dukungan politik dan logistik yang kuat, serta elektabilitasnya cukup bagus.
Prabowo lebih membutuhkan sokongan logistik dan figur yang bisa mendongkrak elektabilitas di kalangan muda. Dalam hal ini, Partai Demokrat dan SBY mempunya kemampuan lebih baik daripada PAN dan PKS.
Hal tersebut disampaikan peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Sirajuddin Abbas di Jakarta, Kamis (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Partai Demokrat juga tidak akan bekerja sepenuh hati untuk Prabowo jika harapan mereka tidak terpenuhi, yakni menempatkan AHY sebagai cawapres.
Apalagi dalam koalisi, Partai Demokrat berada pada posisi memimpin. Sebaliknya, ruang bagi PAN dan PKS untuk menyeberang ke kubu Joko Widodo semakin sempit, jika mereka tidak sepakat dengan Demokrat dan Prabowo. PAN dan PKS saat ini hanya bisa mengupayakan konsesi terbaik buat mereka.
Lantas, bagaimana dengan Rekomendasi Ulama? Sayangnya Prabowo sendiri menyatakan rekomendasi ulama akan dipertimbangkan matang dengan koalisi Parpol.
“Ya, rekomendasi Ulama tetap dipertimbangkan, akan tetapi mekanisme partai perlu di kedepankan”Kata Prabowo.
Sebelumnya, lewat Ijtima Ulama merekomendasikan dua nama untuk menjadi Cawapres Prabowo, mereka adalah Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Aljufri.
Namun, sambung Prabowo, hasil rekomendasi Ulama hanyalah saran untuk posisi cawapres.