Dilema, Prabowo Bikin Kesalahan besar

- Pewarta

Jumat, 3 Agustus 2018 - 13:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Prabowo Subianto membuat kesalahan besar, ini karena Ketum Gerindra itu dalam dilema menentukan Cawapres.

Pasalnya, Ada dua unsur yang memberikan rekomendasi kepada Prabowo mengenai cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres, pertama hasil Rekomendasi Ijtima Ulama dan tawaran Partai Demokrat.

Ijtima Ulama merekomendasikan dua nama yakni Ustaz Abdul Somad atau Salem Segaf Aljufri dan Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rekomendasi itu sama-sama bagus, namun Prabowo lebih berpikir Realistis dan Pragmatis bahwa Pilpres membutuhkan logistik. Ya, AHY paling punya peluang soal urusan logistik Pilpres.

Peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Sirajuddin Abbas di Jakarta, mengatakan Partai Demokrat juga tidak akan bekerja sepenuh hati untuk Prabowo jika harapan mereka tidak terpenuhi, yakni menempatkan AHY sebagai cawapres.

Apalagi dalam koalisi, Partai Demokrat berada pada posisi memimpin. Sebaliknya, ruang bagi PAN dan PKS untuk menyeberang ke kubu Joko Widodo semakin sempit, jika mereka tidak sepakat dengan Demokrat dan Prabowo. PAN dan PKS saat ini hanya bisa mengupayakan konsesi terbaik buat mereka.

Ketua Umum PA 212, Slamet Ma’arif mengatakan, partai koalisi wajib menghargai ajakan para ulama, jika ingin melahirkan sosok calon pemimpin yang terbaik, yang bisa dipilih oleh umat-nya

Dikatakan Slamet, Partai politik yang tergabung dalam koalisi keumatan agar menjunjung tinggi hasil Ijtima Ulama, yang di mana menghasilkan dua nama bakal calon Wakil Presiden untuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Yaitu, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri atau pendakwah Abdul Somad.

“Kalau itu kesepakatan atau keputusan ulama, atas kesepakatan menganggap dua sosok tersebut adalah pilihan yang terbaik. Insya Allah juga sama dengan keinginan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Slamet Ma’arif.

Ia berharap, agar koalisi keumatan dapat mengambil keputusan yang menyenangkan bagi semua pihak, khususnya ulama.

Sementara, Aktivis 212 Eggi Sudjana menyebut partai yang menolak rekomendasi duet Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad (PUAS) munafik. Namun, Gerindra menegaskan rekomendasi capres-cawapres Ijtimak Ulama sangat diperhatikan.

“Intinya hasil rekomendasi Ijtimak Ulama kami perhatikan dan kami apresiasi,” kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade.

Lalu bagaimana Prabowo akan mengambil sikap?

Berita Terkait

Demokrat Resmi Gabung Koalisi Indonesia Maju, Bambang Haryo : Ini Perpaduan Menarik
Bambang Haryo Sebut Putra Sulung Jokowi Mewakili Suara Anak Muda, Cocok Jadi Cawapres Prabowo?
Survei Pileg 2024 Dapil Jatim 1, Bambang Haryo Masuk 5 Besar Tokoh Potensial
Prabowo Bertemu Budiman Sudjatmiko di Kartanegara, Ini yang Dibahas
Gerindra Surabaya Gerakkan Mesin Partai Distribusi Daging Kurban
Bambang Haryo Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya Desmon J Mahesa
BPK Berikan Opini WTP Kepada Pemerintah Pusat Tahun 2022
Warga Desa Majasem Sambut Gembira Pavingisasi Jalan Lingkungan Dari BK Tahun Anggaran 2023.

Berita Terkait

Senin, 25 September 2023 - 23:54 WIB

Ahli dari Disperindag Sebut Memperdagangkan Barang Non SNI Sebagai Tindak Pidana

Senin, 25 September 2023 - 23:51 WIB

Terpidana Udin Panjaitan Serahkan Diri, Korban Berencana Gugat Secara Perdata

Senin, 25 September 2023 - 21:02 WIB

Kasus LNG Belum Usai, KPK Diminta Periksa Pengadaan Minyak Mentah dan Kilang Pertamina yang Sudah Diungkap BPK

Senin, 25 September 2023 - 16:10 WIB

DPD PAN Gayo Lues Gelar Rakerda dan Sambut Silaturrahmi Anggota KPA

Minggu, 24 September 2023 - 19:33 WIB

Dugaan Aset Kemendikbud Triliunan Rupiah Dikuasai dan Dijual Pihak Ketiga Tanpa Izin Hingga Jadi Perumahan

Minggu, 24 September 2023 - 08:55 WIB

PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar

Sabtu, 23 September 2023 - 21:49 WIB

Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun

Sabtu, 23 September 2023 - 19:32 WIB

Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya

Berita Terbaru

Bambang Haryo saat menghadiri panen raya di Desa Sentul Tanggulangin Sidoarjo

Jawa Timur

Konsisten, Bambang Haryo Dorong BPJS Gratis Untuk Petani

Selasa, 26 Sep 2023 - 13:32 WIB