Jakarta – Presiden Joko Widodo, Sabtu kemarin (4/8) membacakan pidato kontroverisial, ya Jokowi begitu Capres 2 periode kerap disapa mengajak relawannya untuk siap berkelahi.

“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8).

Seruan itu pun disambut riuh tepuk tangan dan teriakan puluhan ribu relawan yang hadir.

“Jangan ngajak. Kalau diajak?” tanya Jokowi ke relawan.

“Berantem!” balas para relawan. Demikian Kata Jokowi

Pidato jokowi itu kemudian disambut oleh koalisi oposisi

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai kubu Jokowi menggunakan narasi-narasi kekerasan.

“Ini yang kita takutkan. Kalau seorang penguasa dan tim nya membangun narasi kekerasan ini bahaya terhadap pilpres 2019,” katanya di Cafe Mandailing, kawasan Jakarta Selatan, Minggu (5/8).

Padahal, kata Andre Pemilu 2019 tahun depan mestinya menjadi festival adu gagasan dan adu program. Bukan festival adu otot dan festival adu ancaman. Dia menyayangkan pidato Jokowi tersebut.

Sementara itu, tandem jokowi #2019GantiPresiden tampaknya panas, bahkan kabar yang beredar mereka tengah mempersiapkan untuk deklarasi besar-besaran untuk menghentikan Jokowi di periode kedua. Ajakan Presiden Jokowi, meski telah dibantah Istana, diprediksi bisa jadi beneran.

(cr7)