Jakarta -Badan Penyelidik Federal (FBI) berupaya mengetahui motif seorang pegawai maskapai penerbangan mencuri satu pesawat kosong yang kemudian jatuh di Alaska, dari bandara Seattle, Amerika Serikat
Insiden ini menyebabkan kepanikan dan militer AS mengerahkan dua jet F15 mendekati pesawat yang dicuri itu.
FBI memimpin tim penyelidik yang juga meliputi Badan Penerbangan Federal dan Badan Keamanan Transportasi Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami akan bekerja dengan menyeluruh, artinya menyusuri tempat pesawat jatuh, menyelidkii latar belakang terduga pelaku, dan mengkaji ulang semua aspek insiden ini dengan semua mitra swasta dan pemerintah,” bunyi keterangan tertulis FBI, dikutip CNN, Minggu (12/8)
Pegawai layanan darat Horizon Air, anak perusahaan Alaska Airlines, berhasil mencuri pesawat Bombardier Q400 turboprop pada Jumat (10/8) malam dari lokasi pemeliharaan pesawat bandara internasional Seattle-Tacoma.
Pria berusia 29 tahun yang belum diidentifikasi secara resmi oleh pihak berwenang terbang selama sekitar satu jam, dan melakukan aksi akrobat pesawat, sebelum jatuh di Pulau Ketron di Puget Sound, Alaska.
Pihak berwenang mengatakan pelaku cenderung memiliki keinginan bunuh diri dan bertindak sendirian. Dia diduga tewas ketika pesawat yang dicurinya itu jatuh.
Media-media setempat menyebut pelaku bernama Richard Russell, seorang penduduk negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Direktur Utama Horizon Air Gary Beck mengatakan pelaku tidak diketahui memiliki izin terbang dan belum jelas bagaimana dia bisa lepas landas dan terbang dengan melakukan gerakan akrobat.
“Ada beberapa gerakan yang sangat luar biasa untuk pesawat sejenis ini,” kata Beck dalam jumpa pers, Sabtu (11/8).
“Pesawat komersial sangat rumit. Pesawat ini tidak semudah menerbangkan, katakanlah, Cessna 150, jadi saya tidak tahu bagaimana dia mendapatkan pengalaman terbang seperti yang dia lakukan.”