Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah sempat menguat pada tengah hari, tetapi itu tidak mampu bertahan lama.
Pada Kamis (16/8/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.605 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Rupiah melemah 0,24% saat pembukaan pasar spot. Seiring perjalanan pasar, rupiah bergerak cenderung menguat sampai tengah hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun selepas Presiden Jokowi berpidato di gedung MPR/DPR soal nota keuangan 2019, rupiah kembali berbalik arah. Dolar AS pun akhirnya kembali mampu melewati ambang psikologis Rp 14.600.
Posisi terkuat rupiah hari ini ada di Rp 14.575/US$. Sedangkan terlemahnya adalah Rp 14.630/US$.
Rupiah tidak seberuntung mata uang lainnya yang cenderung menguat terhadap dolar AS. Selain rupiah, hanya yen Jepang dan rupee India yang melemah.
Sebelumnya, Joko Widodo melalui pidato di Parlemen menyebutkan masih banyak faktor yang akan menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar rupiah.
Tantangan ini, kata Jokowi, berasal dari faktor dinamika ekonomi negara maju, termasuk normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, serta perkembangan ekonomi China.
“Perlu kita sadari bahwa tantangan tidak hanya dihadapi rupiah, tetapi juga banyak mata uang global. Nilai tukar rupiah di 2019 diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar AS,” ujar Presiden Joko Widodo