Kongsi China, Google Munafik!

- Pewarta

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 19:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Kemarahan karyawan Google terhadap rencana membuat mesin pencari ramah sensor untuk menyenangkan para pejabat China menggarisbawahi dilema yang dihadapi oleh perusahaan teknolosi AS untuk masuk ke pasar yang menguntungkan.

Memanfaatkan teknologi untuk membuat dunia menjadi lebih baik adalah mantra terkenal dari Lembah Silicon. Perusahaan seperti Google dan Facebook menggembar-gemborkan mantra ini sehingga menjadi bagian dari identitas mereka.

Idealisme ini kini berulang kali berbenturan dengan tembok realitas ketika perusahaan-perusahaan internet harus melakukan kompromi dengan kepentingan pemerintah yang menganut pendekatan bersifat menekan terhadap kegiatan online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Industri teknologi sebelumnya memiliki pandangan utopia terhadap dunia dan diri mereka sendiri,” kata Irina Raicu, direktur program etika internet dari Universitas Santa Clara di Lembah Sillicon.

“Mereka kini berhadapan dengan pandangan mereka sendiri terkait nilai-nilai yang mereka percaya.”

Raicu menambahkan Google akan kesulitan menjelaskan keikutsertaan mereka dalam sensor internet di China, setelah sebelumnya menggambarkan diri sebagai pendukung ketersediaan informasi secara bebas di dunia.

Lebih dari 1.000 karyawan Google dilaporkan telah menandatangani surat protes setelah muncul berita bahwa perusahaan ini sekarang tengah membuat mesin pencari ramah sensor agar bisa kembali masuk ke China.

Para karyawan ini menuntut informasi lebih lengkap mengenai proyek yang disebut “Dragonfly” itu agar mereka bisa menimbang asas moralitas pekerjaan mereka di perusahaan itu.

“Kita sedang melihat para pakar teknologi itu mempergunakan kekuatan mereka,” kata Raicu.

“Mereka memang ingin membuat dunia menjadi lebih baik, dan proyek itu bertentangan.”

Perusahaan-perusahaan di Lembah Sillicon kini mengalami tantangan etika global seperti industri lain, tetapi mereka menghadapi penentangan dari karyawan dan pertanyaan dari pengguna karena sebelumnya mereka membangun citra sebagai pihak yang memiliki tujuan baik, atau setidaknya “bukan penjahat.”

Facebook dilarang di China, tetapi jejaring sosial online terkemuka ini tidak patah arang dalam mencari jalan untuk kembali hadir di negara itu, bahkan langkah itu hanya berupa “inkubator” yang membimbing pengusaha lokal.

Tahun lalu Facebook diam-diam merilis applikasi mobile berbagi foto bernama Colorful Balloons di China.

Dua tahun lalu, perusahaan ini dilaporkan sedang membuat alat sensor yang menjaring isu-isu terlarang di China.

Bahkan Apple, perusahaan paling berharga di dunia, harus membuat konsensi di China dengan menarik sejumlah applikasi dari toko Apps-nya dan menyerahkan kendali akun clouds pelanggan China ke perusahaan setempat.

Sementara perusahaan internet China seperti Baidu, Tencent, Alibaba dan WeChat berkembang dengan pesat.

Google dan raksasa teknologi Amerika lainnya secara hukum wajib memaksimalkan nilai investasi pemegang saham mereka, tetapi ketika dipandang sebagai “pembantu rezim penekan di China” bisa mempengaruhi bisnis mereka dan juga reputasinya.

Berita Terkait

Mengenal Tipe Kamera Leica Terbaru
5 Fiturnya Keren, Walau Harga iPhone 14 Pro Max Cukup Menguras Kantong
Mengetahui Perbedaan Iphone 11 dan Iphone 12, Siapa yang Unggul?
Urutan Film Marvel berdasarkan waktu dalam Marvel Universe
Cara Mudah Memasang Set Top Box ke TV Analog, Cuma 10 Menit!
Spesifikasi dan Harga iPhone 12, Masih Pantas untuk Dibeli?
Tournament Mobile Legend di HUT RI, AKBP Fahmi Reza: Manfaatkan Maju Teknologi
Harga dan Spesifikasi Samsung Z Flip 3

Berita Terkait

Kamis, 28 September 2023 - 08:42 WIB

Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan

Rabu, 27 September 2023 - 23:12 WIB

Tim Tabur Kejari Surabaya Tangkap Salim Lays di Balikpapan

Rabu, 27 September 2023 - 21:26 WIB

Tabrak Kapolsek Benowo Saat Razia, Dinar Aji Dituntut 3 Tahun Penjara

Rabu, 27 September 2023 - 18:58 WIB

Sat Lantas Polres Nias Selatan Rutin Gatur Pagi

Rabu, 27 September 2023 - 18:38 WIB

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Rabu, 27 September 2023 - 14:25 WIB

BPK Temukan Indikasi Kerugian Besar Biaya Angkut Pengadaan Minyak Mentah

Rabu, 27 September 2023 - 11:48 WIB

Audit Kemendesa PDTT, BPK Temukan Belanja Fullboard Tidak Diyakini Rp1,8 Miliar

Rabu, 27 September 2023 - 02:59 WIB

Candra Dituntut 1,5 Tahun pada Kasus KDRT, Kuasa Hukum Sebut Hanya Cakar-Cakaran

Berita Terbaru

Regional

Tim Tabur Kejari Surabaya Tangkap Salim Lays di Balikpapan

Rabu, 27 Sep 2023 - 23:12 WIB

Regional

Sat Lantas Polres Nias Selatan Rutin Gatur Pagi

Rabu, 27 Sep 2023 - 18:58 WIB

Ilustrasi Menara BTS

Jakarta

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Rabu, 27 Sep 2023 - 18:38 WIB