Tim Paskibraka Memberi Contoh Positif bagi Pemuda Indonesia

- Pewarta

Senin, 20 Agustus 2018 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para siswa terpilih akan menjadi agen perubahan untuk melawan hoax dan korupsi

JAKARTA, Indonesia, 20 Agustus 2018 /PRNewswire/ — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia telah sukses membina 68 siswa sekolah menengah dari 34 provinsi sebagai Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Mereka telah bertugas di upacara pengibaran dan penurunan bendera di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73, pada 17 Agustus lalu di Istana Kepresidenan. Dalam upacara yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo sebagai inspektur ini, Tim Paskibraka telah berhasil menunaikan tugasnya dengan baik.

Presiden Jokowi menginagurasi 68 anggota Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, kemarin

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kesuksesan tim Paskibraka tak lepas dari proses seleksi yang sangat ketat di level kabupaten hingga provinsi, diantaranya baris-berbaris, pengetahuan umum, tes fisik, dan latihan kerjasama tim. Hingga akhirnya setiap provinsi memilih putera-puteri terbaik mereka kemudian mengikuti Diklat Paskibraka di PP-PON Kementerian Pemuda dan Olahraga, Cibubur, 25 Juli – 16 Agustus.

Saat membuka Diklat beberapa waktu lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berpesan bahwa perjuangan sesungguhnya dimulai setelah mereka kembali ke komunitas dan lingkungan masing-masing. "Tentu mereka adalah idola baru generasi milenial yang pasti akan membawa spirit perubahan sekaligus corong bagi kemajuan bangsa," tambahnya.

Menurut Asrorun Ni'am Sholeh, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, tim Paskibraka dilatih untuk lebih dari sekedar upacara pengibaran bendera; mereka akan dipersiapkan sebagai agen perubahan. "Oleh karena itu, kami menyesuaikan materi dengan isu-isu terkini yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari dan media sosial, seperti pelatihan korupsi dan anti-hoax. Mereka dapat mengubah masa depan Indonesia jika mereka menyebarkan ilmu yang mereka dapat disini dengan bijak," kata Asrorun.

Pelatihan anti-hoax dilakukan oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi & Informatika, Slamet Santoso. Dia mengatakan ada sekitar 800.000 situs di Indonesia, yang diduga menyebarkan informasi palsu atau hoax, termasuk cyber bullying, penipuan cyber, pornografi, perjudian cyber, dan cyber stalking. Selain itu, karena 143,26 juta pengguna internet di Indonesia, 75,50% di antaranya berada dalam kelompok usia 13-18 tahun, pelatihan anti-hoax dari perwakilan siswa ini sangatlah penting bagi para anggota Paskibraka.

Para anak muda ini berasal dari berbagai latar belakang. Salah satu contohnya adalah Muhammad Ari Setiawan (17 tahun) dari Banten, yang juga seorang atlet gulat. Rutinitas sehari-harinya sebagai olahragawan membantunya dalam proses pemilihan anggota Paskibraka. "Gulat telah mengajari saya pentingnya disiplin dan tepat waktu. Jika saya diinstruksikan untuk melakukan latihan pagi, itu berarti saya harus siap pada pukul 05:15 di lapangan."

Tidak seperti di masa lalu, ketika pekerjaan impian pemuda Indonesia di daerah pedesaan adalah bekerja di militer atau Kepolisian – banyak anggota tim Paskibraka ingin menjadi pengusaha untuk memberdayakan masyarakat di kampung halaman mereka. Itulah mengapa pelatihan kontra-korupsi adalah sesuatu yang tidak dapat mereka lewatkan.

Pelatihan ini dipimpin oleh Komisaris Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan. "Korupsi di Indonesia sudah tersebar luas dan sistemik di tingkat lembaga eksekutif, legislatif dan yudisial. Perilaku korup terjadi di antara siswa juga. Hal-hal seperti mencontek, membolos, berkelahi, melanggar undang-undang lalu lintas, masalah ketepatan waktu, ketidakhadiran, berbohong kepada orang tua dan guru, gratifikasi kepada dosen, proposal palsu, penipuan administrasi dana beasiswa, dan plagiarisme, semuanya berkontribusi terhadap korupsi. Pesan saya kepada Anda adalah untuk memberantas korupsi dalam diri Anda, dan kemudian Anda dapat menginspirasi keluarga Anda dan masyarakat sekitar Anda," kata Basaria.

Pada akhirnya, untuk hadir di Istana Presiden pada 17 Agustus, dan untuk dapat bertemu Presiden Joko Widodo secara pribadi adalah prestasi yang dapat dibanggakan oleh para siswa ini. "Seluruh proses seleksi sangat sulit bagi saya," kata Aditya Yoga Mulyana berkaca-kaca, salah satu dari dua perwakilan dari provinsi Kalimantan Timur. "Saya mulai dari tingkat sekolah, kemudian tingkat kabupaten, dan sampai tingkat provinsi. Itu bukan hanya tentang pelatihan fisik dan latihan berbaris. Dari pengetahuan nasional dan internasional, keterampilan budaya hingga bahasa Inggris – kami harus menguasai hampir segalanya. Ini adalah sesuatu yang harus diketahui anak-anak saya nanti."

Tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora)

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pemuda dan olahraga. Dalam menjalankan tugas, Kemenpora memiliki visi: meningkatkan kepemudaan potensi sumber dengan daya memanfaatkan kemitraan lintas sektoral antar tingkat pemerintahan; mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing melalui penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda yang memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, dan tanggung jawab; meningkatkan potensi sumberdaya keolahragaan dengan memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, dan kemasyarakatan; sekaligus mewujudkan olahragawan berprestasi pada kompetisi bertaraf regional dan internasional.

Foto – https://photos.prnasia.com/prnh/20180816/2213924-1

Berita Terkait

Program Belt and Road dari Tiongkok hadirkan berbagai peluang baru dalam sinergi kesehatan transnasional
Pioneer Bantu Pengendara Mobil untuk Meningkatkan Mutu Audio dengan Jajaran Produk Tahun 2019 yakni Speakers, Subwoofers A-Series dan DEQ-S1000A Universal Sound Processor
Bekraf Umumkan Wakil Indonesia Pavilion untuk Venice Art Biennale 2019
‘Beijing Opera’ tunjukkan kolaborasi yang luar biasa antara Kebudayaan Indonesia dan Tiongkok
Locus Chain Foundation Bermitra dengan Republik Kongo untuk Mengembangkan Sistem Nasional yang Mutakhir
Memulai rencana penanaman pohon baru untuk restorasi hutan pencegah bencana
AETOS Memenangkan Penghargaan Broker NDD Terbaik di Ajang UK FOREX Awards
Juneyao Airlines umumkan tema merek bagi armada Boeing 787 Dreamliner miliknya

Berita Terkait

Senin, 25 September 2023 - 23:54 WIB

Ahli dari Disperindag Sebut Memperdagangkan Barang Non SNI Sebagai Tindak Pidana

Senin, 25 September 2023 - 23:51 WIB

Terpidana Udin Panjaitan Serahkan Diri, Korban Berencana Gugat Secara Perdata

Senin, 25 September 2023 - 21:02 WIB

Kasus LNG Belum Usai, KPK Diminta Periksa Pengadaan Minyak Mentah dan Kilang Pertamina yang Sudah Diungkap BPK

Senin, 25 September 2023 - 16:10 WIB

DPD PAN Gayo Lues Gelar Rakerda dan Sambut Silaturrahmi Anggota KPA

Minggu, 24 September 2023 - 19:33 WIB

Dugaan Aset Kemendikbud Triliunan Rupiah Dikuasai dan Dijual Pihak Ketiga Tanpa Izin Hingga Jadi Perumahan

Minggu, 24 September 2023 - 08:55 WIB

PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar

Sabtu, 23 September 2023 - 21:49 WIB

Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun

Sabtu, 23 September 2023 - 19:32 WIB

Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya

Berita Terbaru

Bambang Haryo saat menghadiri panen raya di Desa Sentul Tanggulangin Sidoarjo

Jawa Timur

Konsisten, Bambang Haryo Dorong BPJS Gratis Untuk Petani

Selasa, 26 Sep 2023 - 13:32 WIB