Jakarta – Ali Mochtar Ngabalin dianggap menjatuhkan citra Presiden Jokowi, lantaran membuat banyak pernyataan kontroversial.
Mantan Direktur Politik Prabowo-Hatta di Pilpres lalu itu, menyatakan hastag #2019Gantipresiden adalah gerakan makar. Pernyataan Ngabalin itu mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Dosen Universitas Indonesia yang juga dikenal sebagai pendukung Joko Widodo menyarankan Jokowi mengevaluasi keberadaan Ali Mochtar Ngabalin sebagai corong komunikasi presiden.
Ade melihat ada potensi Ngabalin justru bisa membahayakan Jokowi di Pilpres 2019, utamanya terkait citra Jokowi sebagai pemimpin demokratis.
Potensi bahaya Ngabalin ada pada pernyataannya. Ade merujuk pada pernyataan Ngabalin yang menyamakan gerakan #2019GantiPresiden dengan gerakan makar.
Kritik Ade terhadap Ngabalin juga disampaikan di akun facebooknya. Ade meminta Jokowi menegur Ngabalin atas label makar terhadap #2019GantiPresiden.
“Ali mungkin ingin menunjukkan kesediannya untuk membela Jokowi secara total, tapi apa yang dilakukannya justru memalukan. Di mana logikanya bahwa sebuah gerakan untuk mengganti Presiden disamakan dengan gerakan makar?” tulis Ade.
Ngabalin adalah Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Presiden. Pada Pilpres 2014, dia salah satu anggota tim pemenangan Prabowo Subianto yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Di kubu Jokowi saat ini Ngabalin sering mengeluarkan pernyataan untuk menangkis isu yang menyudutkan pemerintah. Yang terbaru, Ngabalin menyamakan gerakan #2019GantiPresiden dengan gerakan makar.
Tinggalkan Balasan