Rupiah Keok, Jokowi kambing hitamkan ini

- Pewarta

Rabu, 5 September 2018 - 12:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah belakangan banyak disebabkan oleh faktor global.

Faktor utama yang ia sebut menjadi biang kerok pelemahan mata uang garuda adalah perang dagang yang digongkan Amerika Serikat dan juga krisis ekonomi di sejumlah negara berkembang, seperti Turki dan Argentina.

Indonesia dan rupiah terkena imbas dari permasalahan ekonomi tersebut. Sebab, memang tidak banyak faktor internal yang membuat nilai tukar rupiah melemah dalam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun demikian, ia tak mau jajarannya tinggal diam. Ia tidak ingin masalah tersebut ikut menekan kondisi ekonomi dalam negeri.

Oleh karena itu, ia memerintahkan semua menterinya untuk mencari cara agar imbas negatif dari masalah ekonomi global tersebut tidak semakin memukul ekonomi dalam negeri dengan menggenjot ekspor dan investasi. Ia juga memerintahkan para pembantunya segera membenahi masalah kronis ekonomi dalam negeri, seperti defisit neraca transaksi berjalan.

Pada kuartal II 2018, defisit sudah mencapai 3 persen dari PDB. Jokowi memberikan waktu setahun pada para menterinya untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kuncinya untuk mengatasi itu, ya investasi dan ekspor yang harus meningkat. Kalau ini bisa diselesaikan, masalah selesai,” katanya, Rabu (5/9).

Nilai tukar rupiah merosot dalam pada perdagangan Selasa (4/9) kemarin. Rupiah diperdagangkan di atas Rp14.900-an per dolar AS.

Dengan pelemahan kemarin, sejak awal tahun rupiah sudah anjlok lebih dari 10 persen. Agar masalah tersebut tidak berlarut-larut, ia juga meningkatkan koordinasi dengan tim ekonominya.

“Saya terus melakukan koordinasi fiskal, moneter, dengan industri, pelaku usaha dan saya kira semua sudah segaris,” katanya.

Berita Terkait

Dra. A. Kasandra Putranto : Pemeriksaan Mental Pada Pasien Yang Berstatus Tersangka Harus Dilakukan oleh Tim
Benny Soewanda Hadirkan Saksi Ahli Dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Tender RS Surabaya Timur Harus Dipertimbangkan Ulang, Banyak Debitur Lain Yang Akan Menggugat PKPU
Terungkap Indikasi Kelebihan Bayar Proyek BTS 4G BAKTI Kominfo Rp18,7 Miliar
BPK Ungkap Indikasi Kerugian Fantastis dalam Pengadaan Minyak Mentah dan Produksi Kilang, Dirut Pertamina Bungkam
Polda Sumsel Siapkan 100 Personil Tambahan Untuk Memadamkan Kebakaran Hutan Wilayah OKI
BPK Temukan Beragam Masalah Kemendikbud Era Anies Baswedan
Yusuf Husni Sebut Aneh, Yang Berperkara PP Persero Tbk Tapi Pemkot Surabaya Yang Sibuk Cari Pembenaran

Berita Terkait

Senin, 2 Oktober 2023 - 20:54 WIB

Terungkap Indikasi Kelebihan Bayar Proyek BTS 4G BAKTI Kominfo Rp18,7 Miliar

Minggu, 1 Oktober 2023 - 23:49 WIB

BPK Temukan Beragam Masalah Kemendikbud Era Anies Baswedan

Minggu, 1 Oktober 2023 - 11:03 WIB

BPK Temukan Kemenkeu Telat Terbitkan Surat Tagihan Pajak Puluhan Triliun, Ini Akibatnya

Sabtu, 30 September 2023 - 20:57 WIB

Temuan E-Purchasing Kementerian Pertanian Capai Angka Rp1,3 Triliun, Ada Indikasi Pemahalan Belanja

Jumat, 29 September 2023 - 15:35 WIB

Terungkap Dugaan Proses Terbalik Proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Survei Lokasi Dilakukan Setelah Kontrak

Kamis, 28 September 2023 - 08:42 WIB

Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan

Rabu, 27 September 2023 - 18:38 WIB

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Rabu, 27 September 2023 - 14:25 WIB

BPK Temukan Indikasi Kerugian Besar Biaya Angkut Pengadaan Minyak Mentah

Berita Terbaru