JOMBANG, Deliknews.com – Salah satu pengasuh Pesantren di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, KH M Irfan Sholeh, meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi).
Hal itu dinyatakan Irfan Sholeh menanggapi beredarnya daftar nama tim pemenangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 untuk wilayah Jawa Timur. Dalam daftar tersebut terdapat nama KH M Irfan Sholeh yang masuk ke struktur dewan pembina.
Nama KH M Irfan Sholeh sebagaimana tertulis dalam badan pemenangan Prabowo-Sandi untuk wilayah Jawa Timur, diyakini oleh Kiai Irfan adalah namanya. Dia terkejut karena namanya masuk ke Timses Prabowo-Sandi.
“Saya kaget, kok (nama saya) masuk di situ. Dicantumkan, termaktub di situ sebagai salah satu kiai yang menjadi tim sukses Pak Prabowo,” kata Irfan Sholeh, Kamis (27/9).
Nama KH M Irfan Sholeh tercantum dalam badan pemenangan Prabowo-Sandi untuk wilayah Jawa Timur. Struktur tim pemenangan itu juga dipublikasikan pada laman http://kpujatim.go.id, diterbitkan pada 22 September 2018, pukul 20.26 WIB.
Kiai Irfan merupakan pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah di lingkungan Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Dalam deretan pengasuh Pesantren di Tambakberas, Irfan termasuk dalam jajaran kiai sepuh.
Merasa dicatut
Mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, itu membantah dirinya terlibat dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Selama ini, kata Irfan Sholeh, tidak ada komunikasi terkait perlibatan dirinya dalam tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandi. “Belum (berkomunikasi), tidak satupun,” bebernya.
Irfan meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi. Dia menyatakan tidak ingin mengecewakan para wali santri serta alumni Pesantren Tambakberas karena keterlibatannya dalam tim pemenangan capres-cawapres.
“Saya menghormati wali santri, alumni. Wali santri dan alumni kan ada yang di Pak Jokowi, ada yang di Pak Prabowo. Kalau memihak salah satu, saya takut menyakiti santri saya sendiri,” tutur Gus Irfan, sapaan akrabnya.
“Tapi saya tetap akan berdoa, mana yang lebih anfa'(bermanfaat) dan lebih barokah untuk dijadikan oleh Allah sebagai imam di negeri ini,” tambah KH Irfan Sholeh.
Gus Irfan mengungkapkan, jika bantahan atas keterlibatannya dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi dirasa tidak cukup, dirinya akan melakukan sejumlah upaya agar namanya dihapus dari daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Sejauh ini, Kiai Irfan mengaku belum mengetahui cara menghilangkan namanya dalam daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi. “Saya tidak tahu prosedurnya bagaimana,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan