Ternate – Gunung Gamalama yang berada di Pulau Ternate, Maluku Utara, meletus, Kamis (4/10/2018) pada pukul 11.52 WIT.
Gunung mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal.Meski demikian, status Gunung Gamalama masih tetap Waspada tingkat II.
Letusan pertama yang tercatat pada 1538 memakan korban jiwa hingga ratusan orang.Letusan Gunung Gamalama terkenal dahsyat hingga menutupi langit Ternate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan membuat penduduk Ternate mengungsi hingga ke Pulau Tidore.Sejak saat itu, sudah terjadi lebih dari 70 letusan yang bersumber dari kawah utama dan hampir selalu magmatik.
Setidaknya, ada empat letusan besar yang terjadi dan memakan banyak korban jiwa.Namun, yang paling parah adalah letusan Gunung Gamalama pada 1775.
Dilansir dari vsi.esdm.go.id, pada 5 – 7 September 1775 terbentuk sebuah maar di sekitar Desa Soela Takome atau 1,5 km sebelah baratdaya dari Desa Takome sekarang.
Gogarten (1918) menyatakan, terbentuknya lubang yang kemudian dikenal dengan Tolire Jaha (Lubang Besar) tersebut didahului dengan gempa bumi tektonik berskala besar, kemudian diikuti letusan freatik yang dahsyat pada 5 September.
Letusan berikutnya berlangsung kembali pada 7 September.
Kini, Gunung Gamalama kembali meletus dengan letusan kecil dan debu vulkanik membumbung tinggi hingga 250 meter, Gamalama saat ini ditetapkan dalam status ‘waspada,.
Daryono, kepala informasi gempa bumi BMKG menyebut, memang bisa terjadi ‘pemicuan,’ akibat ‘perambatan.’ Tapi gempa yang satu bisa mengakibatkan peristiwa yang lain, kalau sesar-sesar yang merupakan sumbr gempanya bersebelahan. Kalau tidak, itu hanya kebetulan saja waktunya bersamaan