SALATIGA, Deliknews.com – Paguyuban Santri Nusantara Daerah (Pasnuda) Jawa Tengah meluncurkan program sistem informasi manajemen pesantren (sipontren). Program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi pesantren ini diluncurkan dalam acara muktamar pemikiran kiai muda Jawa Tengah di Salatiga, Minggu Siang(7/10).

Ketua Panusda Jawa Tengah Fatchullah Akbar Allatf menjelaskan, sipotren merupakan aplikasi untuk merekam dan mengelola database para santri dengan sistem kompeterisasi. Selanjutnya database tersebut akan digunakan untuk melakukan pemetaan potensi pesantren.

“Setelah potensi masing-masing pesantren diketahui, kami akan mengembangkan potensi yang ada. Dengan adanya program ini, kami berharap pesantren bisa mengembangkan diri untuk menuju kemandirian ekonomi,” jelasnya.

Menurut dia, pesantren dan para santri harus mengikuti perkembangan dalam era digitalisasi ini. Pesantren harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna mengembangkan potensi yang dimiliki dan memajukan para santri. “Karena itu, dalam kegiatan haqaloh ini juga kami isi dengan pelatihan sistem informasi manajemen pesantren,” katanya.

Dia mengatakan, dalam mengembangkan dan memajukan pesantren, Panusda bekerjasama dengan Yayasan Hidayah Bangsa dan RMI Jawa Tengah. Yayasan Hidayah Bangsa siap membantu pesantren dalam mengembangkan potensi melalui pelatihan ketrampilan bagi para santri. “Ini salah satu upaya untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) santri. Harapannya mereka bisa mengembangkan diri untuk mencapai kemandirian ekonomi,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Hidayah Bangsa Mahmud Farid Ibrahim Jaelani menyatakan, pihaknya telah menyiapkan program untuk pelatihan ketrampilan santri. Salah satunya adalah pelatihan penyiaran melalui media eletronik radio.

“Kami berkomitmen untuk mengangkat pesantren dan mendorong para santri menjadi santri modern. Sehingga suatu saat mereka bisa mandiri dan menjadi santri yang mapan,” ujarnya.