Cucu pendiri NU gabung Prabowo-Sandi, Begini kata PBNU

- Editorial Staff

Jumat, 2 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud menanggapi datar keputusan politik Irfan Yusuf Hasyim, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari, menjadi satu juru bicara tim Prabowo-Sandi. Secara kelembagaan, kata Syuhud, PBNU menghormati keputusan tersebut.

“Kami biasa saja, toh pada dasarnya sikap dan posisi PBNU sudah jelas,” kata Syuhud, Jumat (2/11).

Menurut dia, apa yang dilakukan Gus Irfan, sapaan Irfan Yusuf, merupakan hak politik dan hak pribadi. PBNU menghormati hak-hak tersebut sebagai bagian dari demokrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ibaratnya hak seseorang mau memilih minum teh atau kopi. Sesederhana itu saja,” ujarnya.

Sebelumnya, Irfan Yusuf Hasyim, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari mengungkap alasannya menerima pinangan tim Prabowo-Sandi. Dia mengatakan, kondisi Indonesia sudah berbeda dalam empat tahun terakhir era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

“Kita seperti tidak di Indonesia lagi, di mana setiap orang masing-masing saling memaki, saling mengejek, saling bertentangan dan itu terbuka secara umum,” tutur pria yang akrab disapa Gus Irfan tersebut di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Kamis malam (1/11).

“Dan ini harusnya bisa diminimalisir oleh pemimpin kita,” ujarnya.

Gus Irfan juga mengaku menjabat sebagai Ketua Lembaga Perekonomian di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Oleh karena itu, dia mengklaim tahu betul keluhan masyarakat soal ekonomi.

“Saya di NU, kebetulan menjadi wakil ketua lembaga perekonomi di NU pusat, jadi ya saya tahu persis kondisi kita,” kata Gus Irfan.

Berita Terkait

Muncul Isu Kandidat Kabinet Prabowo, Gerindra: Kreatif Ngarangnya
Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan
PPP Gugat ke MK Usai Kehilangan 200 Ribu Suara
PKB Hargai Ganjar-Mahfud Gugat MK, Semoga Bisa
AHY Soal Tempat Lama Hancur Lebur, NasDem: Menteri Barter Oposisi
Ketua MK: Sengketa Pemilu Bisa Lebih Banyak dari Sebelumnya
Rabu Besok, MK Akan Gelar Sidang Sengketa Pemilu 2024
Gagal Lolos, Sandiaga Uno Enggan Komentari Partainya

Berita Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 18:58 WIB

Muncul Isu Kandidat Kabinet Prabowo, Gerindra: Kreatif Ngarangnya

Selasa, 26 Maret 2024 - 18:50 WIB

Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:57 WIB

PPP Gugat ke MK Usai Kehilangan 200 Ribu Suara

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:53 WIB

PKB Hargai Ganjar-Mahfud Gugat MK, Semoga Bisa

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:49 WIB

AHY Soal Tempat Lama Hancur Lebur, NasDem: Menteri Barter Oposisi

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:43 WIB

Ketua MK: Sengketa Pemilu Bisa Lebih Banyak dari Sebelumnya

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:40 WIB

Rabu Besok, MK Akan Gelar Sidang Sengketa Pemilu 2024

Sabtu, 23 Maret 2024 - 10:15 WIB

Gagal Lolos, Sandiaga Uno Enggan Komentari Partainya

Berita Terbaru