Jakarta – Calon Presiden Prabowo Subianto, bisa dikatakan Rasis jika tak meminta maaf langsung ke warga Boyolali, lantaran polemik ‘Tampang Boyolali’.
Juru Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir menilai permintaan maaf yang dilontarkan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait pernyataan ‘tampang Boyolali’ bernuansa politis.
Ia melihat permintaan maaf itu bukan berasal dari hati nurani terdalam Prabowo untuk mengakui kesalahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bukanlah minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis, karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya,” kata Inas di Jakarta.
Diketahui, permohonan maaf Prabowo itu disampaikan dalam sebuah video yang diunggah oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Inas yang juga politikus Partai Hanura itu lantas mengungkit kembali berbagai pernyataan Prabowo lainnya yang bernada kontroversi. Inas mencatat Prabowo pernah menyindir wartawan dengan ungkapan ‘bisa disogok’ dan ‘tak bisa belanja di mal’.
Selain itu, Ia juga mencatat Prabowo pernah menyindir ‘Bangsa Indonesia naif dan goblok’ serta pernyataan ‘elite Jakarta maling semua’.
“Pernyataan-pernyataannya yang bernada caci maki dan pelecehan yang berulang kali terjadi, maka hal tersebut sudah menjadi habitnya, Prabowo,” kata dia.