Blitar – Keberadaan cafe dan karaoke yang menyediakan cewek cewek cantik sebagai pemandu lagu atau istilah ngetren LC, semakin tumbuh pesat di Blitar Raya. Bahkan dapat dibilang bak jamur di musim hujan, dan ironisnya tempat hiburan itu disukai berbagai kalangan.
Sedangkan, cafe-cafe yang tumbuh subur di Blitar raya ini banyak yang belum jelas legalitasnya.
Salah satunya, tentang perijinan miras yang memang belum ada Perdanya, akan tetapi tentang dugaan mengenai pelanggaran masalah tenaga kerja yang dibawah umur. Namun diduga aparat penegak hukum seakan tutup mata bagi mereka yang mempunyai atensi (red, backing)
Lebih parahnya lagi, salah satu kafe karaoke terbesar di Blitar ” Maxi Brillian ” di Jalan Semeru Barat, Kelurahan Kauman Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar, Senin (3/11/2018) pukul 01.30 WIB dinihari digerebek Polda Jatim. Polisi mencurigai, cafe tersebut menyediakan cewek-cewek cantik yang bisa diboking dan tampil sebagai penari striptis (penari telanjang).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara menurut Heru Sugeng Priyono pemilik Maxi Brillian Kafe kepada awak media deliknews.com saat dikonfirmasi di rumahnya, membenarkan adanya penggrebekan oleh Polda Jatim di cafenya. Ada sejumlah minuman keras (miras) dan 20 pemandu lagu yang kemudian diangkut ke Polda Jatim dengan dinaikkan sebuah kendaraan minibus.
Namun dirinya mengaku, tidak mengetahui presis adanya penggrebekan berlangsung, saat itu dirinya sedang tidur. Dia mengetahui setelah diberi tahu karyawan bagian security yang sedang bertugas.
“ Saat penggrebekan berlangsung, Saya sedang tidur. Paginya sekitar jam 03.00 pagi Wib, diberi tahu sama karyawan, kalau anak-anak dibawa ke Polda,” terang Heru Brillian.
Lebih lanjut Heru menyampaikan, bingung dengan apa yang terjadi. Heru kemudian mengklarifikasi ke karyawanya kembali.
Saat ditanya karyawanya mengatakan, jika yang digrebek adalah room 4. Dimana saat itu ada dua orang tamu laki-laki perempuan dan ditemani seorang pemandu lagu bernama Chelsea.
“ Tamu dua itu tidak dikenal pas masuk wajahnya juga ditutup. Sebelumnya gak pernah ke sini. Karyawan tidak boleh masuk. Kata karyawan saya, disana juga ditemukan kondom. Trus katanya diduga ada asusila. Tapi kalau kabar adanya penari striptis itu saya taunya baru dari teman-teman di grup Whatsapp saya,” papar Heru Brillian.
Kejadian ini sempat tidak diketahui awak media di Blitar Raya, sehingga beredar Whatsapp singkat di grup jurnalis terkait konfirmasi penggerebean tersebut.
Mengutip dari media Petisi.co, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Franz Barung Mangera membenarkan, bahwa anggota tim dari Polda Jatim telah melakukan penggerebekan di cafe karaoke di Kota Blitar.