Blitar – Kunjungan balasan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Blitar ke Kabupaten Majene Sulawesi Selatan, dilakukan hari Kamis (6/12/2018) terkait nota kesepakatan kerjasama perdagangan.
Langkah ini di ambil, merupakan langkah kongkrit dari TPID Kabupaten Blitar untuk menanggulangi kelangkaan jagung beberapa bulan yang lalu. Untuk itu TPID Kabupaten Blitar melalui Koperasi Peternak Putra Blitar melakukan perdagangan dengan TPID Kabupaten Majene, satu sisi peternak ayam blitar memerlukan jagung, sisi lainya Kabupaten Majene membutuhkan telor ayam untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Majene.
Kerja sama perdagangan antar wilayah tersebut, sebenarnya sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu, saat pemerintah Kabupaten Majene melakukan koordinasi antar TPID di Kabupaten Blitar tepatnya 25 September kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kerjasama tersebut dinilai sangat strategis, mengingat masing-masing daerah diberikan kesempatan memaksimalkan potensi yang ada diwilayahnya, sekaligus menutupi kelemahan pasar yang ada. Dalam hal ini peternak ayam petelur di Blitar dapat memperoleh pasokan jagung untuk pakan ternak karena sulitnya memperoleh jagung impor, dan di sisi lain petani jagung di Majene juga memperoleh pasar untuk distribusi jagung yang jelas.
Di kutip dari Surabaya.bisnis.com, Sekretaris Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar Rofi Yasifun mengatakan kebutuhan jagung untuk pakan ayam petelur mencapai 1.000-1.500 ton/hari. Jika dapat dipenuhi petani jagung Sulawesi Barat khususnya Majene, maka peternak bisa tenang menjalankan usahanya karena ada kepastian dalam pemenuhan pasokan jagung. Dalam kerja sama tersebut, dia yakinkan, peternak dan petani saling diuntungkan. Karena itulah, kerja sama tersebut idealnya mengacu pada Permendag No 58 tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan di Petani dan Harga Acuan di Konsumen. Mengacu Permendag tersebut, jagung dengan kadar air 15% ditetapkan Rp3.150/kg, sedangkan harga acuan di konsumen Rp4.000/kg.
Menjawab hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kab. Majene Burhan turut menjelaskan produksi jagung di Majene bisa mencapai 30.000 ton/tahun. Produksi sebesar itu panen satu kali dalam setahun dengan produktifitas lahan 4,3 ton/hektare. Dengan begitu, produksi bisa ditingkatkan dengan panen bisa ditingkatkan menjadi dua kali dalam setahun. Produktivitas lahan juga bisa diintensifkan menjadi 8 ton/hektare. Luas lahan juga bisa diperluas jadi 22.000 hektare, sedangkan saat ini masih 10.000 hektare.

Dari serangkaian informasi diatas, deliknews.com mengkomfirmasi Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Blitar Eko Susanto melalui media washapp Jumat (7/12/2018) masih belum ada tanggapan. Namun dapat dipastikan bahwa, TPID Kabupaten Blitar ini sebuah langkah yang sangat luar biasa, dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak untuk melakukan terobosan – terobosan sebagai inovasi pelayanan publik. (kmf)