Jurnalis Pesantren Deklarasikan Pemilu Damai dan Anti Hoax 

- Pewarta

Selasa, 18 Desember 2018 - 15:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SOLO, Deliknews.com – Keberadaan media saat ini dalam mengawal pemilihan umum 2019 menjadi sangatlah penting terlebih arus informasi yang sangat mudah diakses namun belum tentu kebernarannya. Untuk menangkal hal itu Komunitas Jurnalis Pesantren bersama berbagai komponen masyarakat Solo akan mendeklarasikan Pemilu damai Mencegah politisasi Isu SARA dan Anti Hoax pada 20 Desember 2018 dalam acara diskusi nasional bertema : “Peran Literasi Media Dalam Melawan Hoax dan Politisasi SARA Untuk Pemilu Yang Damai dan Bermartaba di Ndalem Lamisan, Solo, Jawa Tengah.

“Dengan segala kemudahan akses media saat ini baik online dan media sosial yang belum tentu kebenarannya. Komunitas Jurnalis Pesantren bersama berbagai komponen masyarakat Jawa Tengah dalam hal ini mencoba ikut ambil bagian sebagai garda terdepan melawan hoax dan menangkal isu SARA demi terciptanya pemilu 2019 yang damai, hal tersebut menjadi penting guna menjamin keberlanjutan pembangunan nasional manusia Indonesia seutuhnya yang saat ini gencar dilakukan” kata Hafyz Marshal, Ketua Pelaksana kegiatan, Selasa (18/12) di Solo.

Pada saat yang sama, Tokoh Masyarakat Solo, Fuad Zein mengapresiasi rencana deklarasi ini, diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menggelar kegiatan yang menggaungkan pemilu damai dan bermartabat. Kita tidak ingin wilayah Jawa Tengah hanya karena pemilu menjadi tidak aman dan nyaman karena berita-berita hoax dan isu SARA , kita ingin laksanakan pesta demokrasi dengan ceria dan bermartabat, ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kegiatan ini merupakan acara masyarakat yang diharapkan juga menginspirasi di berbagai daerah lainnya dalam memberikan edukasi pentingnya pemilu yang damai, pemilu yang berkualitas dan mencerdaskan masyarakat,” kata Fuad Zein salah satu pemateri diskusi nasional tersebut.

Senada dengan Fuad Zein, Khoirun Niam selaku pemateri lainnya, menuturkan, tahun politik atau pesta demokrasi, jangan menjadi momok bagi masyarakat dan juga dijadikan momen pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan isu mulai dari isu SARA hingga isu hoax.

“Masyarakat harusnya memanfaatkan pesta demokrasi dengan gembira dan bukan mencari kesalahan. Jangan sampai isu agama, isu sara dan informasi hoax menjadi alat hanya untuk menang di pesta demokrasi,” ujar NizomunNiam yang juga selaku Dosen IAIN Solo.

Sedangkan Husein Sanusi mengatakan bahwa media harus mampu menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan memihak kebenaran guna membendung hoax yang masif diproduksi dan beredar luas di masyarakat.
“Media sebagai arus utama bisa menjadi pembanding agar dapat mengedukasi masyarakat, guna menyajikan berita yang akurat, dan dapat meng-counter hoax” ujar Husein Sanusi yang juga selaku editor di salah satu media nasional dan rencana menjadi salah satu pembicara .

Senada dengan Husein Sanusi, Wartawan Senior Media nasional, Saifullah menuturkan bahwa literasi media juga harus dilakukan oleh masyarakat guna membendung kabar berita hoax menjelang Pemilu 2019.

“Pemahaman terhadap literasi media tersebut merupakan salah satu konsep untuk membangun pengetahuan masyarakat terhadap tekanan isu-isu terkini yang berpeluang menjadi hoax, apalagi menjelang pemilu 2019 nanti” ungkap Saifullah.

Acara deklarasi pemilu damai dan anti hoax, serta acara seminar dengan tema “Peran Literasi Media Dalam Melawan Hoax dan Politisasi SARA Untuk Pemilu Yang Damai dan Bermartabat” direncanakan juga akan menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat, mahasiswa, santri, dan para jurnalis media lokal maupun nasional.

Berita Terkait

Kasus LNG Belum Usai, KPK Diminta Periksa Pengadaan Minyak Mentah dan Kilang Pertamina yang Sudah Diungkap BPK
Dugaan Aset Kemendikbud Triliunan Rupiah Dikuasai dan Dijual Pihak Ketiga Tanpa Izin Hingga Jadi Perumahan
PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar
Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun
Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya
BKHM Kemendikbudristek Kelola Dana Peringatan HGN Tidak Sesuai Ketentuan
Heboh, BPK Temukan Dugaan Perjalanan Dinas Tanpa Bukti Riil Rp20 Miliar dan Fiktif Rp1,7 Miliar di Kemendikbudristek
Material Bongkar Aset TMII Diduga Dibawa Pihak Ketiga Tanpa Dihitung Nilainya, Sumbar Dapat Apa?

Berita Terkait

Senin, 25 September 2023 - 23:54 WIB

Ahli dari Disperindag Sebut Memperdagangkan Barang Non SNI Sebagai Tindak Pidana

Senin, 25 September 2023 - 23:51 WIB

Terpidana Udin Panjaitan Serahkan Diri, Korban Berencana Gugat Secara Perdata

Senin, 25 September 2023 - 21:02 WIB

Kasus LNG Belum Usai, KPK Diminta Periksa Pengadaan Minyak Mentah dan Kilang Pertamina yang Sudah Diungkap BPK

Senin, 25 September 2023 - 16:10 WIB

DPD PAN Gayo Lues Gelar Rakerda dan Sambut Silaturrahmi Anggota KPA

Minggu, 24 September 2023 - 19:33 WIB

Dugaan Aset Kemendikbud Triliunan Rupiah Dikuasai dan Dijual Pihak Ketiga Tanpa Izin Hingga Jadi Perumahan

Minggu, 24 September 2023 - 08:55 WIB

PPK Kemendikbudristek Belum Terima LPJ Bantuan Dana IKU Rp111 Miliar

Sabtu, 23 September 2023 - 21:49 WIB

Analisa dan Kajian Tak Sesuai, Kouta Internet Kemendikbud Pemborosan Uang Negara Rp1,5 Triliun

Sabtu, 23 September 2023 - 19:32 WIB

Pengadaan di Kemendikbudristek Tinggi Risiko Potensi Penyalahgunaan Keuangan Negara, Ini Faktanya

Berita Terbaru

Bambang Haryo saat menghadiri panen raya di Desa Sentul Tanggulangin Sidoarjo

Jawa Timur

Konsisten, Bambang Haryo Dorong BPJS Gratis Untuk Petani

Selasa, 26 Sep 2023 - 13:32 WIB