Surabaya – Kasus jalan amblas di jalan raya Gubeng Surabaya pada Selasa malam (18/12), menyisahkan sejumlah pertanyaan.
Yoyok, Aktivis asal Surabaya mempertanyakan penanganan kasus jalan amblas, lantaran Polisi diduga lambat bergerak sehingga tanah amblas telah ditutup oleh Pemkot Surabaya, menggunakan dana cadangan Pemerintah Kota Surabaya.
Padahal, seharusnya amblasan tanah itu menjadi tanggung jawab PT Nusa Enginering konstruksi, lantaran proyek Basement RS Siloam milik Lippo Group itu diduga jadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Ya, kami melihat bahwa Pemkot terburu-buru untuk menutup jalan yang amblas, yang semestinya jalan itu masih dalam penyelidikan kepolisian, ini ada apa" tanya Yoyok, di Surabaya Jumat(21/12).
Sejauh ini, kata Yoyok, kami belum melihat adanya keseriusan polisi dalam menangani kasus itu, meskipun sejumlah orang dari perusahaan kontraktor itu telah di amankan untuk dimintai keterangan.
Mestinya dalam Kasus ini, lanjut Yoyok, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) turun untuk menangani, menyelidiki adanya dugaan permainan proses perijinan.Katanya.
Sebelumnya, Armuji mengatakan proyek ini semestinya tak lepas dari pengawasan Pemkot Surabaya. DPRD Surabaya pun akan mencari tahu proses pembangunan proyek tersebut. Ia menduga ada kesalahan administrasi pada saat pelaksanaan pembangunan.
"Ini sangat lengah. Jadi Pemkot kesalahannya di sana. Pertama tentang proses perizinan. Kedua pengawasan dalam pelaksanaan," ujar Armuji di Surabaya, Rabu (19/12).
[zombify_post]