Irigasi Tersumbat, Petani Sumbar Tak Bisa Bersawah Terancam Kelaparan

- Pewarta

Senin, 24 Desember 2018 - 18:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi saluran irigasi Panti-Rao yang tersumbat, Minggu (23/12/18).

Kondisi saluran irigasi Panti-Rao yang tersumbat, Minggu (23/12/18).

Pasaman, – Sawah Petani di Air Rambah, Nagari Panti Selatan dan Panti Timur, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tak ada dialiri air, karena itu belum bisa turun kesawah untuk bertanam padi. Hal ini dapat mengancam kurangnya makanan pokok bagi masyarakat setempat yang bisa membuat kelaparan.

Persoalan ini disebabkan saluran irigasi didaerah itu (irigasi Panti – Rao) telah lama tersumbat dan tak kunjung diperbaiki.

Pantauan media, ada beberapa titik saluran irigasi tersumbat tanah longsor dan pasir yang bervolume besar sehingga tak bisa diperbaiki dengan tenaga petani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah seorang petani di Air Rambah, Toni (35) merasa sedih melihat kondisi sawah mereka yang tidak memiliki sumber air, padahal padi merupakan makanan pokok mereka.

“Kami tak tahu kepada siapa mau minta tolong. Pikiran tak tenang melihat keadaan ini, kami takut kelaparan kalau tidak bisa bersawah”, katanya.

Ia berharap kepada dinas terkait segera memperbiki saluran tersebut.

“Tolong kami pak, tolong sampaikan kepada pemerintah, kami sedang kesulitan, kami tak tahu sama siapa mengadu”, ungkapnya.

Wali Nagari Panti Selatan, Aswir Karim, menyampaikan rata-rata petani didaerahnya bersawah yang airnya bersumber dari irigasi Panti-Rao.

“Saya tak dapat menghitung berapa lahan persawahan masyarakat yang airnya bersumber dari irigasi itu, pokoknya Ratusan Hektar”, katanya.

Sementara Camat Panti, Aswar, mendengar keluhan masyarakat itu, ia berharap permasalahan ini segera ditindaklanjuti dinas terkait di provinsi dan akan dikoodinasikan dengan pengamat.

“Dalam waktu dekat akan kita koordinasikan dengan pengamat, air adalah salah satu kebutuhan pokok persawahan”, katanya.

(Darlin)

Berita Terkait

SMKN 1 Lubuk Sikaping Peringkat Dua Kompetisi Matematika Tingkat Sumbar
Pemohon Informasi Layangkan Surat Keberatan Terkait Edotel Langkisau ke Sekda Sumbar
SMK Negeri 1 Lubuk Sikaping Menggelar Workshop Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Terhadap Anak
Disdik Sumbar Dituntut Terbuka, Diskominfotik Minta Laporan Keuangan Edotel Langkisau
Tinggi Risiko Masalah Hukum Atas 391 Bidang Tanah Pemprov Sumbar Belum Bersertifikat
Tingkatkan Serapan Lulusan, SMKN 1 LUBUK SIKAPING Adakan Job Fair dan Expo
Rekomendasi BPK Tak Tuntas, APH Diminta Periksa Bantuan Alsintan dan Benih Perkebunan di Sumbar
Kepala SMKN se Kota Padang Bersatu Majukan Pendidikan: Dra. Sri Wirdani Diberi Penghormatan Pada Acara Perpisahan

Berita Terkait

Senin, 2 Oktober 2023 - 20:54 WIB

Terungkap Indikasi Kelebihan Bayar Proyek BTS 4G BAKTI Kominfo Rp18,7 Miliar

Minggu, 1 Oktober 2023 - 23:49 WIB

BPK Temukan Beragam Masalah Kemendikbud Era Anies Baswedan

Minggu, 1 Oktober 2023 - 11:03 WIB

BPK Temukan Kemenkeu Telat Terbitkan Surat Tagihan Pajak Puluhan Triliun, Ini Akibatnya

Sabtu, 30 September 2023 - 20:57 WIB

Temuan E-Purchasing Kementerian Pertanian Capai Angka Rp1,3 Triliun, Ada Indikasi Pemahalan Belanja

Jumat, 29 September 2023 - 15:35 WIB

Terungkap Dugaan Proses Terbalik Proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Survei Lokasi Dilakukan Setelah Kontrak

Kamis, 28 September 2023 - 08:42 WIB

Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan

Rabu, 27 September 2023 - 18:38 WIB

Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung

Rabu, 27 September 2023 - 14:25 WIB

BPK Temukan Indikasi Kerugian Besar Biaya Angkut Pengadaan Minyak Mentah

Berita Terbaru