Jakarta – Tiga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI terseret kasus dugaan pengaturan skor di sepak bola nasional. Ketiga anggota Exco PSSI itu adalah: Johar Lin Eng, Hidayat, dan Papat Yunisal.
Pada akhir 2018 tiga orang anggota Exco PSSI tersandung kasus pengaturan skor pertandingan di Liga Indonesia. Nama Johar, Hidayat, dan Papat disebut terlibat pengaturan skor dalam acara Mata Najwa di Trans7.
Keterlibatan Johar, Hidayat, dan Papat tidak terjadi di level elite Liga Indonesia atau Liga 1, melainkan di level Liga 2 dan Liga 3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hidayat
Hidayat awalnya merupakan pengurus PSSI yang menduduki beberapa posisi di komisi. Mulai dari wakil ketua di bidang kompetisi, ketua komisi pengembangan sepak bola usia muda, hingga wakil ketua bidang sepak bola.
Dalam acara Mata Najwa, akhir November 2018, Manajer Madura FC Januar Herwanto menyebut Hidayat pernah mencoba melakukan suap disertai ancaman agar klub tersebut mengalah dan memberikan kemenangan kepada PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Liga 2 di bulan Mei.
Johar Lin Eng
Mata Najwa ‘PSSI Bisa Apa’ jilid 2 menyeret anggota Exco PSSI lainnya: Johar Lin Eng dan Papat Yunisal. Bupati Banjarnegara yang juga mantan Ketua Askab PSSI Banjarnegara, Budi Sarwono, mengaku pernah ditawari Johar yang merupakan Ketua Asprov Jawa Tengah untuk menjadi tuan rumah babak 32 besar Liga 3. Namun dengan imbalan Askab PSSI Banjarnegara memberikan Rp500 juta.
Papat Yunisal
Nama Papat Yunisal muncul setelah Lasmi merasa ditipu setelah ditawari menjadi Manajer Timnas Indonesia Putri U-16 oleh seseorang yang disebut bernama Miss T, yang belakangan diklaim sebagai anak dari Mr. P. Menurut Lasmi agar prestasi Persibara terus menanjak ia diharuskan memberikan kontribusi kepada PSSI (pusat), salah satunya dengan menjadi Manajer Timnas Indonesia Putri U-16. Saat itu Lasmi dan Budhi Sarwono sudah mengeluarkan Rp300-400 juta untuk pemusatan latihan Timnas Indonesia Putri U-16 di Banjarnegara.