Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi kuat berkekuatan 7,1 magnitudo di Mindanao, Filipina.
Gempa itu sebabkan sejumlah daerah di utara Indonesia khawatir, meski BMKG sudah melansir tidak menyebabkan potensi tsunami di wilayah Indonesia.
“Seperti di Melonguane Kepulauan Talaud dalam skala intensitas IV MMI, Tahuna, Kepulauan Sangihe intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya, Sabtu (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, di Ternate Maluku Utara, sejumlah warga tampak was-was lantaran dalam beberapa hari terakhir ini diguncang angin kencang. Isu soal Air pasang hingga Tsunami pun menguap di daerah yang berulang tahun ke 768 itu.
“Iya, kami ada ketakutan dengan isu-isu yang beredar soal Tsunami, ada sebagian yang tinggal di dekat pantai terpaksa tinggal di daerah ketinggian rumah saudaranya”kata Halik, warga Kampung Makassar, Sabtu (29/12)
Menurut dia, Pemerintah diharapkan dapat tidak berhenti melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
“Orang sini, paling cepat termakan isu, apalagi 2 hari kemarin saluran telekomunikasi terputus, yang dari luar tidak bisa nelpon begitu sebaliknya, mulai lah ada isu yang kurang baik, kami minta pihak pemerintah bisa turun menenangkan warga”Katanya.
Sebelumnya, BMKG menjelaskan lokasi episenter gempa yang mengguncang wilayah tenggara Filipina itu terletak pada koordinat 5,85 LU dan 126,81 BT atau tepatnya berada di laut pada jarak 201 kilometer arah timur laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dan berada di kedalaman 69 kilometer.
Menurut BMKG , gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina dalam skala intensitas V MMI. Sementara itu, lanjutnya, gempa ini juga dilaporkan dirasakan masyarakat di wilayah Indonesia.