Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus melakukan manuver politik, bahkan sejumlah elit gerah dengan ocehan politik yang makin jelas kelihatan arahnya.

Pasalnya, pada September 2018 lalu PSI mengunggah sebuah video yang terang-terangan mendukung usaha Sawit di Indonesia, video bertajuk Gadget Murah Karena Sawit itu langsung mendapat protes Walhi.

“Katanya partai milenial, kok agendanya kolonial hai sis-bro PSI,” demikian sindiran dalam tayangan video di akun @walhinasional.

Ya, dari situ muncul spekulasi publik bahwa PSI diduga didukung oleh pengusaha Sawit. Bayangkan saja, partai yang masih kencur ini dana politiknya mencapai Rp185 Milyar, sebagaimana laporan terakhirnya.

Dana partai itu, kalah dengan partai yang sudah berdiri lama seperti PDI Perjuangan dan Gerindra. Banyak pertanyaan yang muncul, dari mana PSI mendapatkan dana segitu banyaknya.

Grace Natali, pendiri PSI mengatakan bahwa parpol tak bisa bergerak tanpa dukungan dana. Pada awal pendirian PSI, Grace dkk sempat mendatangi sejumlah pengusaha.

“Yang menurut kita usahanya putih, bukan yang abu-abu. Ada pengusaha retail, pariwisata, dan lainnya. Tidak sampai 10 pengusaha yang menyumbang berupa dana. Memang tidak begitu besar maka kita hemat-hemat, makanya kita tidak iklan di televisi,” papar Grace.

Grace kemudian membuka motivasi para pengusaha mau menyumbang untuk partainya itu. Ternyata para pengusaha itu tidak mengincar posisi atau jabatan penting melalui PSI.

“Memang orang-orang ini punya kesadaran politik, jadi tidak ada take and give, kita tidak janjikan kursi, kita nggak mau begitu. Tapi kalau kondisi ekonomi melambat memang yang rugi semuanya, jadi mereka cuma butuh kepastian iklim usaha yang baik jadi bisnis mereka bagus,” kata Grace sembari tersenyum.

“Apa mereka support partai lain, wajar saja pengusaha tanam di banyak parpol,” lanjut Grace.

Ke depan Grace ingin membangun cara baru mengumpulkan dana untuk partai. Dia mengundang partisipasi publik yang sangat yakin dengan langkah PSI mengusung perubahan.

Belakangan diketahui, salah satu pengusaha yang mendukung PSI adalah Sinarmas Group bahkan beredar kabar pengusaha itu merupakan pengusaha yang kini berstatus tersangka lantaran menyuap anggota DPRD Kalteng. Namun informasi tersebut masih bersifat dugaan.

Grace sendiri masih sulit dihubungi media ini, sejauh ini nama-nama penyumbang PSI juga belum dibuka PSI ke publik, padahal PSI mengaku sebagai partai yang terbuka.

(gns)