Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi perbincangan, lantaran partai yang baru berdiri itu memiliki dana logistik yang tinggi, total yang dilaporkan sebesar Rp185 Milyar.
Dana kampanye, Partai besutan Grace Natalie ini mengalahkan PDI Perjuangan yang hanya Rp113 Milyar dan Gerindra sebesar Rp122 Milyar.
Lalu, siapa dibelakang PSI?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari data akta pendirian PSI, Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie (50) adalah seorang pengusaha Minang dan sekaligus politikus oportunis kutu loncat yang suka gonta ganti partai.
JG begitu sapaan akrabnya, adalah si empunya Saiful Mujani Research, JG juga merupakan orang yang berada dalam gerbong Hary Tanoe, namun kerjasama mereka gagal.
JG kemudian berada dibalik PKB, dimana patron pemodalnya Rusdy Kirana, pemilik Lion Air, ikut membantu PKB serta memerintahkan lembaga survei milik JG, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) sebagai konsultan politik yang membantu PKB.
JG pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore.
Pria kelahiran 5 Agustus 1967 itu, sempat menjadi Direktur Bank Artha Prima Jakarta.
Sementara berdasarkan surat Menkumham M.HH-19AH.11.01 tahun 2017, denhan tanggal 26 September 2017, salah satu yang berada di PSI yaitu Sunny, bekas konsultan Ahok.
Sunny merupakan Master ilmu politik dari Northern Illinois. Dalam pemeriksaan di KPK, Sunny mengakui pernah menjadi narahubung antara Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dengan para pengembang reklamasi Teluk Jakarta.
Salah satunya Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan. Sunny dikenal dekat dengan sejumlah konglomerat termasuk taipan minyak kelapa dan ekspor kayu Peter Sondakh, bos PT Sinar Mas Franky Wijaya, dan bos Lippo Mochtar Riady.
Sebelumnya, menurut Grace, Sunny kala itu diajak bergabung ke PSI oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni. Jauh sebelum PSI sudah seperti saat ini.
“Mereka sudah kenal lama sebagai sesama peneliti. Sejak PSI awal berdiri,” ujar Grace.
Sejauh ini, pihak PSI belum membuka satupun data penyumbang dana ke partainya yang membuat partai itu terbentuk hingga pelosok Indonesia.
Sejauh ini, redaksi deliknews.com masih kesulitan untuk mengkonfirmasi perihal informasi ke ketua DPP PSI, Grace Natalie, beberapa kali sempat dihubungi via Instagram tetapi tidak dijawab.
*NB : Sebelumnya Tertulis Bank Artha Prima berada dibawah Artha Graha Group, berdasarkan data yang diterima Bank Artha Prima kolaps pada tahun 1995, Bank tersebut baru diakuisisi oleh Artha Graha pada tahun 1997 yang difasilitasi oleh Bank Indonesia.
[zombify_post]