Surakarta – Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut dua, diam-diam telah kuasai markas Joko Widodo di Solo Jawa Tengah.

Hal itu terbukti dengan adanya posko pemenangan Prabowo Sandi di kota kelahiran Presiden RI ke 7.

Posko Prabowo-Sandi berdekatan dengan kediaman Joko Widodo, tepatnya di Jalan Letjen Suprapto No. 53A Sumber, Solo.

Posko tersebut berdiri, lantaran adanya indikator bahwa Prabowo-Sandi sedang ungguli Jokowi di wilayah Solo Raya.

Sebagaimana targetnya, pada Januari 2019, kedua pasangan itu menargetkan menguasai wilayah Jawa Tengah.

Kantong-kantong wilayah seperti Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purbalingga dan Magelang sampai Solo Raya siap mereka kuasai. Khusus untuk Solo Raya, telah dibuat empat posko khusus yang langsung dikomando Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Djoko Santoso.

Kemenangan Prabowo-Sandi pun hampir pasti, setelah jawa tengah dikuasai dan melakukan gerakan masif di daratan yang kini dikuasai PDI Perjuangan.

“Yang dilakukan serangan darat yang masif. Datang ke lapangan, kalau weekdays itu, Prabowo yang banyak datang (ke lapangan). Weekend, Sandi yang datang. Dengan menghadirkan dua tokoh ini, tentu posko kita harus diperkuat, kita akan membentuk posko sampai ke RT/RW di Jateng,” ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, dalam keterangan persnya, Sabu (12/1).

,Andre mengklaim, paslon jagoannya memiliki bekal suara unggul di sejumlah daerah. Sumatera, DKI Jakarta, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi hingga Maluku Utara, sudah berada dalam genggaman. 

Ketua BPN Prabowo-Sandi DIY, Dharma Setiawan, menganggap Posko Pertempuran di Solo seakan melengkapi Posko Peperangan yang berpusat di Jakarta. Solo memang dipilih atas dasar pertimbangan letak wilayah dan geopolitik.

“Kandang banteng itu, Jateng, DIY. Kandang PKB itu, ya, Jawa Timur, tetapi PDIP juga kuat di Jawa Timur. Artinya, Jawa Timur, Jateng, DIY jadi lapangan tempur yang paling menentukan antara Jokowi dengan Prabowo,” tegas Dharma.