Surabaya – Peta politik di Jawa Timur pasca Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 bergeser. Pasalnya partai penguasa di daerah Pahlawan itu sedang tumbang.
Tumbangnya partai penguasa memberikan peluang untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandi untuk menang besar di Jawa Timur yang jadi basis PKB dan PDI Perjuangan.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan survei internal menyebutkan elektabilitas Prabowo-Sandi di Jawa Timur naik 15%.
Dahnil menyebut hasil survei internal pihaknya, elektabilitas Prabowo-Sandi telah menembus 45 persen. Sementara elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin stagnan
“Menurut Pak SBY itu adalah angka yang menggembirakan bagi penantang dan itu angka yang sangat mengkhawatirkan bagi petahana,” kata dia, belum lama ini.
Sementara, Angka elektabilitas Prabowo-Sandi di Surabaya tumbuh pasca kemenangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim. Dalam kemenangan pasangan itu, Demokrat menjadi patron utama.
Sebagaimana hitungan Realcount di Surabaya, Khofifah-Emil yang didukung Demokrat menang suara sebesar 579.246 suara sedangkan Gus Ipul-Puti diusung PKB-Demokrat memperoleh 560.848 suara.
Di jawa Timur, Demokrat berhasil membawa Khofifah menang di 28 kabupaten kota, dan selisih suara dengan Gus Ipul-Puti mencapai 1 juta suara.
Tumbangnya partai-partai besar di Jawa Timur sebenarnya memberikan kesempatan bagi koalisi Prabowo-Sandi untuk kembali mendongkrak perolehan elektabilitas, namun yang dilakukan saat ini masih belum nampak, hanya saja patokannya pada survei internal.
Tinggalkan Balasan