Jakarta – Bandara Internasional Kertajati di Majalengka Jawa Barat disoal Anggota Komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono. Ini karena, Bandara tersebut dinilai terlalu dipaksakan beroperasi.
Pembangunan bandara yang memakan biaya Rp2,6 Triliun dan ditambah fasilitas pendukungnya Rp2,2 Triliun itu ditenggarai asal-asalan.
Pasalnya, Instrumen landing system di Bandara Kertajati belum di install, Padahal penting, terkait keselamatan penumpang dan penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Conveyor bagasi hanya ada 1, kemudian X-Ray masih menggunakan milik Bandara Soetta, kemudian di lantai II pun belum di tekel.
"Menurut saya, Bandara ini tidak layak, dan ini adalah satu penipuan yang dilakukan Pemerintah dalam menginformasikan bahwa Bandara ini adalah Bandara Terbesar"Kata, Bambang, Senin (21/1).
Dikatakan Bambang, yang kini kembali maju sebagai Caleg DPR-RI dari Dapil Jatim 1, seperti pada penempatan X-Ray ini masih asal-asalan, karena tidak ada sterilisasi, termasuk juga system pemadaman, kalau bandara ini kebakaran satu Bandara ini bisa habis.
Padahal kata politisi Gerindra ini, Bandara Kertajati ini dibangun diatas lahan Produktif sekitar 2.000 Hektar, dan pada saat itu rakyat berdarah-darah mempertahankan tanahnya, namun sekarang tidak dipakai.
"Ini satu penipuan, satu koruptif besar-besaran, maka itu KPK dan BPK, kita minta melakukan pentajaman untuk melakukan pemeriksaan anggaran uang rakyat yang dipakai tidak dalam skala prioritas" Tegasnya.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh, saat ini Bandara Kertajati baru didarati satu maskapai yaitu Citilink yang terbang perdana pada 8 juni 2018. Sayangnya maskapai pelatmerah itu mengalami kerugian lantaran sepi penumpang.
[zombify_post]