Surabaya – Warga kelurahahan Morokrembangan, kecamatan Krembangan Surabaya, mengaku bangga dan seneng disambangi anggota DPR-RI, Bambang Haryo Soekartono, Jumat malam (25/1).

Menurut Warga, kedatangan anggota DPR-RI ini membuat warga merasa terhormat lantaran masih ada sosok pejabat selevel Presiden mau berkumpul dan berbagi pengetahuan, serta melaporkan kinerjanya kepada Warga.

“Kami senang, kedatangan pak Bambang Haryo anggota DPR-RI, kami mendapat pelajaran yang sangat penting mengenai kondisi Negara saat ini, penjelasan pak Bambang sangat bagus” Kata Sholeh, perwakilan pemuda karang Taruna Morokrembangan, (25/1).

Dikatakan dia, sejauh ini belum ada Anggota DPR-RI yang datang ke wilayah ini, inilah yang membuat kami bangga, bahwa ternyata masih ada anggota DPR yang peduli dengan rakyat. Ungkapnya.

Sementara itu, RW dan perwakilan RT di lingkungan RW 9 yang didiami sebanyak 2.800 jiwa mengaku sangat senang kedatangan Bambang Haryo.

Kedatangan Bambang Haryo seakan menepis kabar anggota legislatif setelah terpilih lupa dengan rakyat terbantahkan oleh Bambang Haryo.

“Alhamdulillah saya senang sekali, selaku perwakilan warga dengan kedatangan pak Bambang anggota DPR-RI, pidato beliau menambah wawasan warga kami ini, itu sangat bagus” Kata Sugianto, ketua RW 9 Morokrembangan.

Lebih lanjut kata dia, Seluruh warga yang hadir mendapat wawasan baru, pak Bambang bagus sekali menjelaskan soal kerjanya DPR dan apa saja yang menjadi tugas DPR, warga senang. Ungkapnya diamini para RT.

Sebelumnya salah satu penjelasan Bambang Haryo yaitu mengenai kelistrikan Nasional, menurutnya Gheotermal atau panas bumi, yang mana Indonesia mempunyai 51 persen dari panas bumi seluruh dunia.

“Itu kalau dijadikan listrik, maka listrik bisa dipakai dalam 1.000 tahun atau sampai hari kiamat cukup tanpa bayar, tapi ternyata listrik kita di Indonesia 80% menggunakan Batu Bara”Kata Bambang.

Bambang pun menawarkan kepada warga, bahwa dirinya akan mengusahakan kompor listrik untuk warga, namun ditolak emak-emak, karena kompor listrik memakan 1.000 watt sedangkan listrik rumah tangga hanya 1.300 watt.

“Sebelum bapak ibu menolak, saya sudah menolak dan menegur kepada Dirut PLN Sofyan Basir mengenai rencana kompor listrik ini”Katanya diakhir Pidato.