Jakarta – Calon Presiden Prabowo Subianto, punya janji politik kepada rakyat Indonesia yang kurang mampu jika diberikan mandat menjadi Presiden periode 2019-2024.

Sebagaimana data BPS Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen) sementara penduduk muslim Indonesia mencapai 76% dari total penduduk.

Ya, janji Prabowo itu mengenai haji gratis untuk seluruh rakyat Indonesia yang belum mampu. Janji itu, memang terbilang mahal namun dapat terakomodir lewat porsi APBN.

Berdasarkan perhitungan di DPR-RI, biaya haji pada tahun 2018 sebesar Rp35,2 juta per jamaah, jika ditotal seluruh jamaah kurang mampu, maka akan ketemu sebesar Rp7 triliun lebih dari total alokasi belanja negara pada 2019 sebesar Rp2.461,1 Triliun.

Bambang Haryo Soekartono, anggota Banggar DPR-RI, dan salah satu ketua DPP Partai Gerindra di Surabaya, mengatakan bahwa haji merupakan rukun islam, yang wajib dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia, jika pak Prabowo diberikan mandat jadi presiden maka hal itu dapat diwujudkan.

Dikatakan Caleg DPR-RI dari Dapil Jatim 1, salah satu yang dapat dilakukan, katanya, yaitu Indonesia bisa mempunyai Lembaga tabung haji, tabungan inilah yang akan dapat wujudukan agar rakyat Indonesia yang belum mampu bisa naik haji gratis.Katanya, Minggu (3/2).

Pidato Kebangsaan Prabowo-Sandi

Sebelumnya, dalam pidato kebangsaan, calon Presiden Prabowo Subianto menjanjikan banyak hal, antara lain program pemerintah yang lebih berpihak kepada rakyat miskin. Reorientasi pembangunan yang dijanjikan antara lain membidik swasembada pangan, energi dan air bersih, serta jaminan kemakmuran buat aparat keamanan dan pegawai yudikatif.

Untuk mencapainya Prabowo mengklaim akan melawan tren deindustrialisasi Indonesia dengan memperbaiki kualitas industri di tanah air agar setara seperti Korea Selatan atau India.

Selain itu dia juga berjanji memberikan insentif untuk pelaku Usaha Menengah dan Kecil (UMKM) serta membangun Bank Tani dan Nelayan.Bekas danjen Kopassus itu ingin menggalakkan kawasan hutan sekunder agar dipakai sebagai lahan untuk pertanian, perkebunan dan pertambangan.

Adapun terkait sektor pendidikan dia merencanakan kenaikan gaji bagi guru honorer, memperbanyak beasiswa dan alokasi dana bantuan untuk sekolah, universitas dan madrasah.