Jakarta – Light rail transit (LRT) Palembang yang dibanggakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, dikritik keras oleh anggota komisi V DPR-RI.
Ini karena, moda transportasi yang dibangun oleh PT Waskita Karya itu merugi besar, pasalnya dalam sehari biaya listrik LRT Palembang mencapai Rp1,6 Milyar sedangkan pendapatan per bulan hanya sebesar Rp500 juta.
Pemerintahan Jokowi yang membaggakan mega proyek itu, seperti mendapat tamparan keras, lantaran belum mampu mencapai target pendapatan maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bambang Haryo Soekartono, anggota Komisi V DPR-RI mengatakan Omset LRT di Palembang tidak lebih dari 15 persen jika dibandingkan dengan biaya pembangunannya sebesar Rp10,9 triliun. kata Bambang Haryo, Selasa (5/2).
Operasional LRT dinilai Bambang, sangat boros, sambung Caleg DPR-RI Partai Gerindra dapil Jatim 1 Surabaya-Sidoarjo ini, LRT tersebut habiskan listrik 4.8 megawatt per hari dengan listrik generator.
“Sekitar Rp80 juta rupiah perjam, Rp1,6 miliar selama 24 jam direduksi, akhirnya LRT habiskan sekitar Rp15 miliar sebulan hanya untuk listrik saja”Ucap Bambang