Jakarta – Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ardi Januar, mendesak calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo segera meminta maaf kepada publik karena telah menyebarkan data yang bersifat bohong atau hoaks dalam debat putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.

Menurut dia, salah kutip data merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi kepada semua pihak. Namun, dia menegaskan, Jokowi harus meminta maaf karena data-data hoaks tersebut telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, bahkan di media sosial.

“Salah adalah manusiawi dan bisa menghinggapi siapa saja dan kapan saja. Tetapi sejatinya seorang pemimpin harus bisa memberikan contoh dengan cara ksatria meminta maaf kepada publik bila kedapatan melakukan kesalahan,” kata Ardi dalam keterangan tertulis, Kamis (21/2).

Ia menyayangkan banyaknya kesalahan Jokowi dalam mengutip data. Menurut Ardi, sebagai seorang kepala negara, Jokowi seharusnya memanfaatkan kelengkapan instrumen dan perangkat kerja yang dimiliki untuk mengumpulkan data-data yang akurat.

“Bagaimana bisa seorang kepala negara berkali-kali memberikan keterangan tidak benar. Dengan percaya diri Jokowi berbicara seakan menganggap orang lain tidak bisa cross check fakta sebenarnya. Ingat, rakyat sudah cerdas,” ujarnya.