Wapres Sebut Jangan ada Asing di Proyek Infrastruktur

- Pewarta

Kamis, 14 Maret 2019 - 16:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar pembangunan proyek infrastruktur dalam negeri bisa sepenuhnya lepas dari kontribusi asing di masa mendatang, baik dari sisi perusahaan maupun sumber daya manusia.

Ia ingin kontribusi pembangunan infrastruktur di Indonesia sepenuhnya berasal dari para kontraktor nasional, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta di pusat dan daerah.

Ia menyontohkan proyek infrastruktur berupa alat transportasi, yakni Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta. Proyek anyar itu masih melibatkan campur tangan asing dalam pembangunannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Buktinya, proyek tersebut mendapat pinjaman pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), perusahaan pembiayaan dari Jepang. Selain itu, ada beberapa bagian pengawasan yang dijabat oleh profesional asing.

Di sisi lain, proyek transportasi yang sepenuhnya sudah dikerjakan oleh kontraktor nasional yakni, Lintas Rel Terpadu (Light Rapid Transit/LRT) Jabodebek. Pembangunannya dilakukan oleh perusahaan pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

“Sekarang ini di Indonesia, (kontribusi) kontraktor asing yang cukup full hanya MRT kemarin. Tapi LRT sudah manfaatkan perusahaan nasional,” ucapnya di Musyarawah Nasional Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Munas Gapensi) di JCC Senayan, Kamis (14/3).

Menurut JK, pembangunan proyek infrastruktur perlu sepenuhnya dikuasai oleh kontraktor dalam negeri agar pembangunan yang berorientasi pada efisiensi biaya hingga kualitas tinggi bisa tercapai.

Menurut dia, pengerjaan infrastruktur oleh kontraktor nasional sejatinya bukan perkara sulit. Pasalnya, ia menyebut sumber daya manusia di Indonesia sudah cukup mumpuni.

Hal ini tak lepas dari perjalanan panjang pengerjaan infrastruktur di Tanah Air yang sebelumnya sudah mendapat peralihan ilmu dan pengalaman dari asing karena sering bekerja sama.

“Orang Indonesia itu memang harus dipaksa. Dulu bandara dibangun aisng, tapi sekarang tidak boleh ada kontraktor asing yang bekerja di bandara. Arsiteknya pun orang Indonesia. Itu semua tidak sulit seperti yang dibayangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono turut mengamini permintaan JK. Ia mengatakan pembangunan infrastruktur yang sepenuhnya dikerjakan oleh kontraktor nasional sebenarnya sudah dilakukan.

“Kalau di proyek PUPR, hampir semua sudah di dalam negeri. Kalau yang rumit seperti MRT masih ada, tapi saya yakin MRT fase kedua sudah banyak orang Indonesia untuk yang HI-Kampung Bandan,” ungkapnya pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, menurutnya, permintaan wakil kepala negara sangat mungkin dilakukan. Pasalnya, saat ini jabatan yang diisi oleh pihak asing dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia hanya sebatas pengawas. “Pelan-pelan, sekali diajari pasti bisa,” pungkasnya.

Berita Terkait

KPK Diminta Periksa Temuan BPK Pengadaan Benih, Pupuk dan Alsintan Kementan Rp1,3 Triliun, Termasuk Indikasi Pemahalan Belanja
Terungkap Dugaan Proses Terbalik Proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Survei Lokasi Dilakukan Setelah Kontrak
Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan
Rincian Biaya Proyek BTS 4G yang Ditangani Kejagung
BPK Temukan Indikasi Kerugian Besar Biaya Angkut Pengadaan Minyak Mentah
Audit Kemendesa PDTT, BPK Temukan Belanja Fullboard Tidak Diyakini Rp1,8 Miliar
Dugaan Perjalanan Dinas Kemendikbudristek Tanpa Bukti Riil Rp20 Miliar, Termasuk Ditjen Diktiristek Rp15 Miliar
BPK: Pengadaan Jasa Konsultan di Kemenko Perekonomian Rp3 Miliar Tidak Sesuai Ketentuan, Mengarah Kepada yang Akan Dipilih
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 30 September 2023 - 22:48 WIB

Dandim 1621/TTS Hadir Dalam Acara Maulid Nabi Muhamad SAW Di Masjid Agung Al Ikhlas So’e

Sabtu, 30 September 2023 - 20:57 WIB

KPK Diminta Periksa Temuan BPK Pengadaan Benih, Pupuk dan Alsintan Kementan Rp1,3 Triliun, Termasuk Indikasi Pemahalan Belanja

Jumat, 29 September 2023 - 20:13 WIB

Polemik Tender RS Surabaya Timur, Yusuf Husni: Sejak Kapan Kejaksaan Punya Kewenangan Memutuskan Perkara?

Jumat, 29 September 2023 - 15:35 WIB

Terungkap Dugaan Proses Terbalik Proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Survei Lokasi Dilakukan Setelah Kontrak

Kamis, 28 September 2023 - 21:51 WIB

Praktisi Hukum Minta Lelang RS Surabaya Timur Dievaluasi, Ada Fakta Hukum Yang Disembunyikan

Kamis, 28 September 2023 - 08:42 WIB

Ternyata Sejak Awal Proyek BTS 4G Bakti Kominfo Terindikasi Praktik Bisnis Tidak Sehat Pengadaan Jasa Konsultan

Rabu, 27 September 2023 - 23:12 WIB

Tim Tabur Kejari Surabaya Tangkap Salim Lays di Balikpapan

Rabu, 27 September 2023 - 21:26 WIB

Tabrak Kapolsek Benowo Saat Razia, Dinar Aji Dituntut 3 Tahun Penjara

Berita Terbaru