Sidoarjo – Suasana hujan di kawasan Sidoarjo tak menyurutkan semangat ratusan pendukung Bambang Haryo untuk menonton debat Cawapres di Rumah Djoeang, jalan Diponegoro, Sidoarjo, Minggu (17/3) malam.

Sebelum dimulainya debat, Bambang Haryo Soekartono, Anggota DPR-RI Fraksi Gerindra yang kini kembali maju sebagai Wakil rakyat Surabaya-Sidoarjo nomor urut 1 tampak membakar semangat para pendukungnya.

Bambang Haryo turut memberikan gambaran mengenai Debat yang akan berlangsung selama 2 jam itu ” Tema debat malam ini, mengenai tenaga kerja, proyek infrastruktur oleh pemerintah ternyata tidak menggandeng kontraktor swasta, hingga akhirnya Puluhan ribu kontraktor gulung tikar”Kata Bambang.

Padahal menurut Bambang, disitu terbuka ribuan lapangan pekerjaan, Bambang juga menyinggung banyaknya perusahaan pelayaran yang tutup, hingga kesalahan Pemerintah membangun poros Maritim.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB Debat Cawapres pun dimulai dengan berdiri menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, usai itu Bambang Haryo bersama istri Asrilia Kurniati langsung duduk dibarisan paling depan.

Bambang Haryo Serius menyimak Debat Cawapres

Bambang Haryo tampak membawa catatan, dan sesekali menulis pemaparan Sandiaga Uno, Bos PT Dharma Lautan Utama itu terlihat teggang dan serius menyaksikan debat Cawapres.

Setelah debat kedua, Bambang Haryo meladeni para wartawan yang menunggunya memberikan tanggapan soal Debat Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Kepada Wartawan, Bambang Haryo mengakui kehebatan Sandiaga Uno dalam pemaparan di debat, menurut Bambang, itu sangat luar Biasa.

“Pemaparan soal Link and Match, yang mana menghubungkan Pendidikan dengan lapangan kerja, ini bagus sekali”Katanya.

Dalam program ini, Prabowo-Sandi, kata Bambang, memastikan rakyat untuk mendapatkan pekerjaan, karena Program tersebut menghubungkan antara Pendidikan dengan dunia kerja.

“Jadi ini pelajar tidak perlu khawatir, karena begitu lulus sudah ada jaminan pekerjaan”Kata Bambang Haryo.

Masalah kesehatan, masih menurut Bambang, adalah urusan yang tidak boleh ditawar. “Harus betul-betul dievaluasi. Jika kurang ditambah anggarannya, dan kalau memang kelebihan, harus ada efisiensi,” imbuhnya.

Tentang materi yang disampaikan Ma’ruf Amin, Bambang menilai hanya biasa-biasa saja. Komentarnya juga disebut normatif.

“Tidak ada yang istimewa. Jauh jika dibanding Pak Sandiaga Uno,” tandasnya.