Blitar.deliknews– Ada sebuah kampung yang ada di Blitar, dibelakang rumah penduduk dapat dipastikan terdapat petakan – petakan kolam tempat untuk budidaya ikan lele. Dimana, masyarakatnya hampir 60 % mata pencaharianya usaha ternak lele. Tepatnya di Dusun Gogourung, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Menurut M. Huda (43), salah satu petani dan sekaligus juga pendagang yang dapat ditemui deliknews di lokasi pembudidayaan ikan lele setempat menuturkan, “Hampir semua masyarakat disini selain bertani berternak ikan lele mas..”, tuturnya, Minggu (31/3/2019).
Ia juga menceritakan usahanya yang sekarang dia kelola, omsetnya sudah mencapai 100 jutaan. Sedangkan omset untuk secara keseluruhan yang ada dikampunya diperkirakan mencapai 3 milyard lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Huda menerangakan secara rinci. Untuk klafisikasi jenis lele yang dia kembangkan dimulai dari jenis lele benih, komsumsi, agalan (jenis lele yang ukuranya sudah terlalu besar untuk dikomsumsi) dan pemancingan (jenis lele yang beratnya per ekor lebih dari 1Kg).
Selain itu, kampungnya bisa menghasilkan 30 ton per bulan, baik lele jenis komsumsi sampai jenis pemancingan. Namun biasanya lele yang beratnya 1kg lebih di beli tengkulak untuk bahan pembuatan sosis.
“Untuk fase – fase penjualan sekarang sudah tidak kebingungan lagi dan tidak seperti dahulu. Dulu kalau kita jual terlalu besar ukuran lelenya sangat sulit dan dihargai malah murah harganya,” ungkap Huda.
Terakhir, dirinya sekarang mengembangkan jenis lele “Alpino” (perpaduan lele eropa dengan Lokal) dan “Afrika” (lele dari afrika). Namun dirinya mengaku masih tahap uji coba pengembangan pembenihan.
“Pengembangan ini sebenarnya masih tahap uji coba, dimana kita melihat bentuk tekstur tubuhnya yang panjang dan berbobot memungkinkan untuk menghasilakn keutungan yang lebih banyak,” pungkasnya.