Buleleng – Komang Arik, orang tua almarhum Putu Jeky (22) korban kecelakan lalu lintas menabrak mobil yang sembarangan parkir di badan jalan, milik salah satu calon legeslatif DPR-RI I Wayan Sudirta, SH dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) yang harus meregang nyawa mulai angkat bicara.

Pasalnya, pihak sopir disinyalir sebagai pemicu kecelakaan yang membiarkan mobil terparkir menginap di badan jalan ditenggarai tidak bertanggung jawab.

Selain itu, berapa kali pihaknya dijanjikan diberikan santunan biaya penguburan dan perencanaan prosesi upakara (ngaben) hanya tinggal janji.

” Saya terus dijanjikan berulang kali, terakhir katanya habis pilpres baru bisa ketemu. Apa hubungannya pilpres dengan anak saya meninggal. Sedangkan dalam keadaan ini saya orang tidak mampu dan butuh kepastian hukum serta pertanggung jawaban,” ucapnya, Rabu (10/4)

Komang sangat menyayangkan, ada pihak tertentu mengatakan almarhum putranya mabuk berat sehingga mengalami kecelakaan dan meninggal. Katanya, pihak itu belum tentu melihat kejadian, bahkan dokter forensik tidak menyebutkan secara tertulis anaknya meninggal karena posisi mabuk.

“Saya orang awam sebagai orang tua tidak berani bilang anak saya meninggal lantaran minuman keras karena tidak melihat, takut menjadi fitnah. Tapi orang lain berani ngomong seperti itu tanpa bukti jelas. Apa itu tidak melanggar hukum ?,” ketusnya.

Ditambahkannya, sementara ini terkait kejadian naas menimpa anaknya, pihak polisi sudah memanggil sopir diduga lalai memarkir kendaraan pada badan jalan dimintai keterangan. Sedangkan mobil yang penuh setiker gambar kandidat calon DPR-RI tersebut dikatakan sudah ditahan sebagai barang bukti di Mapolres Buleleng. Namun sampai saat ini diungkapkannya, aparat polisi belum melakukan penahanan terhadap sopir.

Mangkirnya pihak yang dipermasalahkan terhadap kematian anaknya, Komang Arik berencana melaporkan kasus ini ke Polres Buleleng. Bukti foto mobil terparkir di badan jalan dan keterangan dari saksi di lingkungan kejadian dikatakan sebagai alat bukti kuat. “Foto-foto mobil masih saya simpan saat kejadian sebelum digiring ke kantor polisi,” paparnya.