Jakarta – Pakar Tatanegara Margarito Kamis, menyebutkan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak bisa mengelola administrasi negara, lantaran masih banyak yang belum bisa dijawab mengenai metode perhitungan suara.
“Sampai saat ini, mereka (KPU-red) tidak bisa menjawab metode apa yang digunakan dalam perhitungan suara ini, jadi tidak ada alasan untuk menghentikan”Kata Margarito kamis, Selasa (14/5).
Jadi, kata Margarito, bukan begini caranya mengelola administrasi negara ini, kacau semua ini.Ungkapnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan dia, Ketua KPU harus bertanggung jawab mengenai suara rakyat kepada Allah, sebab mereka menghirup udaranya dari Allah bukan dari oksigen yang diciptakan manusia.
Dikatakan Dosen Universitas Khairun ini, berdasarkan perkembangan terakhir yang dilihatnya langsung Jokowi-Ma’aruf memang masih unggul, tetapi Prabowo-Sandi masih memiliki peluang.
Sejauh ini, katanya KPU belum memutuskan siapa yang akan dinyatakan pemenang, karena masih 5 propinsi dihitung.
“Ya, belum putus,kita masih menunggu tahapan selanjutnya”Katanya