Bogor – Suasana haru dan tangis memenuhi pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat setelah jenazah Kristiani Herrawati atau karib disapa Ani Yudhoyono dipindahkan dari rumah duka. Di sana warga bisa menyampaikan penghormatan terakhir dan menyalati jenazah Ani.
Iring-iringan doa dan salawat serta taburan bunga mengiringi peti jenazah yang menjadi kendaraan terakhir Ani setelah menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (1/6) di National University Hospital di Singapura, pukul 11.50 waktu setempat.
Susilo Bambang Yudhoyono dan putra-putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono serta Agus Harimurti Yudhoyono kompak mengenakan pakaian serba putih. Mereka ikut mengiringi peti jenazah Ani. Raut wajah sembap dan air mata menghiasi wajah ketiga pria Yudhoyono itu.
SBY sendiri berusaha memasang senyum meski tampak sekali dirinya masih menyisakan kepedihan karena ditinggal perempuan yang telah mendampinginya selama kurang lebih 47 tahun itu. Apalagi Ani mengembuskan napas terakhir di hadapannya.
Hal sama juga dilakukan AHY. Ia tetap berusaha tersenyum, meski tampak sekali raut wajahnya masih sembap bekas menangis setelah ditinggal sang ibunda. Sementara Edhy Baskoro atau karib disapa Ibas, sama sekali tak berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Ketika peti jenazah Ani digotong ke Pendopo Cikeas, tangis Ibas kembali nyaris jatuh. Wajahnya merah dan sembap. Beberapa kali AHY juga mengelus pundak adik satu-satunya itu.
Ketiganya memang berusaha tampak tegar, namun tetap tak bisa melepas kesedihan.
Tangis SBY bahkan sempat pecah saat menyampaikan pidato dan kata-kata terakhir untuk melepas Ani. Ketika SBY bercerita betapa tegarnya sang istri menjalani pengobatan kanker darah selama empat bulan hingga akhirnya meninggal dunia, tangisnya itu pecah.
Suara tegasnya berubah parau dan terbata-bata.
“She is very very very strong woman,” kata SBY dengan terbata menahan tangis.
Usai SBY menyampaikan pidato, salawat terus mengalir. Demikian pula doa dari warga dan para tokoh yang hadir. Demikian pula ucapan bela sungkawa serta harapan agar SBY tegar.
Tinggalkan Balasan