Blitar.deliknews – Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto MM menerima kunjungan Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI), Rossy Verona, di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Sabtu (15/6) malam kemarin.
Kunjungan kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah bersama para Duta Besar Timur tengah beberapa bulan yang lalu dan tidak lanjut acara diplomatik di Kamboja mengenai ivestasi bisnis coklat.
Tidak hanya coklat, namun produk yang lain juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Seperti Kopi, Telur, hasil perikanan, pertanian, yang kesemuanya dipaparkan Bupati melalui pemutaran film “Amazing Blitar” sebelum diadakan dialog.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan bersama pelaku usaha yang tergabung dalam Forum Ekonomi Bisnis, melakukan Sharring dan tanya jawab dalam rangka kiat – kiat menembus pangsa internasional.
Dalam diskusi itu, menurut Bupati Blitar telah menghasilkan kesepakatan dan tindak lanjut mengenai pemasaran produk unggulan Kabupaten Blitar yang akan dipromosikan melalui event internasional.
“Semoga diskusi kita kali ini bisa menghasilkan kerjasama yang baik, sehingga bisa semakin memajukan perekonomian di Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Orang nomor satu di Pemkab Blitar ini menjelaskan, banyak potensi investasi yang ada di Kabupaten Blitar. Diantaranya Kabupaten Blitar merupakan penghasil ikan Koi terbaik untuk Indonesia.
Jelasnya, Koi Kabupaten Blitar sangat diminati oleh masyarakat di kota – kota besar seperti Jakarta, Semarang, Kalimantan, Bali, NTT, Sumatera dan sejumlah daerah lainnya.
“Yang Kemarin Coklat Busan sudah tembus Dubai, dimana Coklat kita rasanya lebih enak dari Coklat Swiss. Kedepan walapun ikan Koi ini berasal dari Jepang, namun Koi asal Indonesia lebih disukai orang Jepang,” kata Bupati Rijanto.
Di tempat yang sama, seperti halnya yang disampaikan General Manager (GM) wisata “Kampung Coklat”, Akhsin al fata, pihaknya mengharap kepada Kemenlu RI untuk segera menfollow up eksport coklat ke beberapa negara yang kemarin sudah digagas seperti Kamboja, Singapura, Timur Tengah dan Fiji.
“Kemarin memang sudah kita sounding. awalnya ada kedutaan besar negara – negara sahabat yang datang ke wisata “Kampung Coklat” dan mereka menyukai produk kita,” ucap Akhsin.
“Dan kami berharap ada realitanya, agar Kampung Coklat melalui Pemkab Blitar yang pertama dan dapat menjadi pioner,” sambungnya.
Akhsin, mengakui bahwa selama ini promosi yang ada di luar negeri memang belum maksimal, lantara sampai sekarang ini hanya mengandalkan sitem Direct Selling (Penjualan Langsung) melalui order online.
“Yang melalui Corporate to Corporate (perusahaan ke perusahaan) memang belum dilakukan,” pungkas GM Kampung Coklat Itu.(kmf)