Delikstory – Akun fanpage statusternate, pada 11 Agustus 2019 kemarin, menginformasikan salah satu wanita kelahiran Ternate 1985 bernama Risna Idris tergelatak sendirian di sebuah rumah kontrakan di daerah Cibinong, kabupaten Bogor Jawa Barat.
Risna Idris menderita sakit yang cukup parah, hingga akhirnya ketua RT disekitar lingkungan kontrakan Risna membawanya ke RSU Cibinong. Lantaran Smartphone Risna terkunci, mereka tak bisa menghubungi keluarganya.
Hingga akhirnya kabar tersebut mengalir di akun sosial media Warga Ternate. Kabar itu pun, membuat sejumlah warga Maluku Utara yang bermukim di Jakarta turut berdatangan ke RSUD Cibinong dan melihat langsung Risna.
Bahkan kabarnya itu tershare ke ratusan akun facebook. Malamnya, Ayah Risna pun datang, lantaran ada yang memberitahu jika anaknya telah dirawat di RSU Cibinong.
Namun, beberapa jam setelah di rawat tepatnya diruangan isolasi melati I, Risna Idris meninggal dunia pada Senin dini hari sekira pukul 03.00 WIB. Belum jelas, apa penyakit yang diderita Risna Idris hingga sebabkan dia meninggal dunia.
Menurut Jois Nyadin, pria asal kepulauan Sula yang turut melihat langsung Risna, mengatakan bahwa dirinya melihat Jenazah Risna ada lebam disekujur tubuh tepatnya dibagian lengan kanan dan kiri.
“Saya juga tidak tau, dia sakit apa, pihak rumah sakit juga tidak beritahu, ini semua misterius dan masih kabur”Katanya
Saat mau dibawa ke pemakaman, Jenazah Risna masih ditahan, karena administrasi untuk Rumah Sakit belum diselesaikan. Kemudian, Bapak Risna yang datang pun tidak mengakui jika itu anaknya.
“Iya, beliau bilang katanya, ini anak angkatnya yang ikut bersamanya sejak kecil, jadi tidak mau tanggung jawab. Akhirnya saya telpon Satrio jika ada warga Maluku Utara yang butuh bantuan”Kata Jois.
Satrio dan mamanya Siti Aisyah akhirnya membantu untuk membayar administrasi di RSUD Cibinong agar jenazah segera untuk dimakamkan.
Satrio mengatakan, dirinya ikhlas karena hatinya terpanggil untuk membantu Risna Idris yang mana jenazahnya segera dimakamkan di TPU Pondok Kelapa.
Satrio kemudian membayar sebesar Rp3.100.000 di bagian administrasi RSU dan akhirnya jenazah Risna dapat dibawa pulang ke pemakaman untuk segera dimakamkan.
Kisah Satrio ini mendapat banyak tanggapan dari netizen warga Maluku Utara, banyak netizen merasa terharu melihat kebaikan Satrio.
Etty Wolley mengatakan, Semoga sedekah pak satrio bernilai ibadah yg berlipat ganda insyaAllah…bpk sehat terus ikhlas mmbantu walau bari kenal…amin yra. Lalu, Cathy Athylangkara Semoga qt semua memiliki hati yg mulia karena kebaikan di dunia juga merupakan kebaikan di akhirat kelak amin amin amin.
Sementara itu, akun Rini Ato Rauf mengatakan, Subahanallah Semoga ini contoh bagi qta smua untk lebih banyak beramal Semoga Allah senantiasa memberikn hidayah untk bpak satrio bserta keluarga Dan almarhumah husnul khotimah Amiiiinnn. Semoga ini menjadi pelajaran kita bersama yak.
Simak Videonya :
Tinggalkan Balasan