Kisaran – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan menggelar sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) di Aula Dinkes setempat, Kamis (15/8/2019).

Kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai penggolongan obat dan meningkatkan pemahaman penggunaan obat.

Gema Cermat merupakan gerakan serentak dan berkesinambungan secara nasional untuk percepatan upaya peningkatan kesadaran. Kemudian upaya kepedulian, pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang pemilihan dan penggunaan obat secara tepat dan rasional.

Peran apoteker di sektor pelayanan kefarmasian dalam memberikan informasi dan edukasi yang memadai bagi masyarakat dengan dasar pelaksanaan kegiatan sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/427/2015.

Verifikator Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Asahan Yessi Yulianti sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut mengatakan, mengkonsumsi anti biotik yang tidak sesuai aturan dan dan tidak dengan resep dokter, bisa menyebabkan bakteri dalam tubuh kebal (resistensi) dengan obat, sehingga berkembang biak dan menumbuhkan penyakit yang berakibat fatal.

“Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2013 tercatat kematian di dunia akibat resistensi bakteri mencapai 700.000 jiwa dalam setahun, dan diperkirakan pada 2050 angka ini akan naik menjadi 10 juta jiwa dalam setahun. Jadi mengkonsumsi anti biotik yang tidak benar akan menjadi mesin pembunuh lebih hebat dari kanker,” jelas Yessi yang juga Master Agent of Change Kemenkes RI Kabupaten Asahan.

Oleh sebab itu diharapkan masyarakat lebih cerdas dalam mengkonsumsi obat, sehingga obat yang dimakan bisa bermanfaat 100 persen. Terlebih lagi dalam penggunaan anti biotik, harus dengan resep dokter dengan mengikuti aturan pakai dengan mengkonsumsinya hingga habis.

“Dengan demikian, bakteri dalam tubuh yang menyebabkan penyakit bisa mati, dan tidak tumbuh berkembang,” jelas Yessi sembari mengatakan masyarakat diharapkan supaya tidak membeli antibiotik tanpa resep dokter. Kemudian, juga tidak menggunakan antibiotik selain infeksi bakteri.

Pada kesempatan itu, Yessi juga menjelaskan tentang beberapa cara penggolongan obat. Penjelasan, terkait penggolongan obat berdasarkan nama, penggunaan, bentuk sediaan, dan penandaan pada kemasan obat. Selain penjelasan materi, acara tersebut dirangkai dengan diskusi, dan tes pengetahuan tentang obat.

“Alhamdulillah apotek di Kisaran dan Asahan sudah mempunyai apoteker yang selalu ada di apotek, jangan ragu bertanya, pasti akan dilayani dengan baik. Dengan demikian obat yang dikonsumsi bisa bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit,” jelas Yessi mengahiri.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Asahan dr Aris Yudhariansyah dalam kesempatan itu menuturkan, sangat mendukung kegiatan ini sebagai edukasi kepada masyarakat dalam mengkonsumsi obat dengan baik dan benar, sehingga bisa tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit lain.

“Kegiatan ini sangat baik, dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam aturan mengkonsumsi obat, sehingga masyarakat bisa tumbuh sehat,” jelas Aris. (Jamal)