PURWOREJO – Bagi Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Oktober merupakan bulan dimana Perkeretaapian mempunyai duka yang mendalam. Tragedi Bintaro tahun 1987 merupakan tragedi yang menyisakan duka terdalam bagi dunia perkeretaapian.
Selain memperingati HUR Kereta Apu para pengurus SPKA melakukan kegiatan berkunjung ke rumah masinis kereta yang juga merupakan saksi mata kejadian Tragedi Bintaro, Slamet Suradio (74). Dalam kunjungannya, selain bersilaturahmi dan memberikan tali asih, pengurus SPKA juga mendapat inspirasi semangat berkarya dari pak Slamet.
Ketua Umum SPKA Edi Suryanto mengatakan bahwa mereka datang tidak hanya mewakili KAI saja, namun SPKA sudah lama merencanakan untuk berkunjung ke rumah pak Slamet dan menggalang dana untuk disampaikan kepada Slamet. “Walau jumlahnya tidaklah seberapa, namun dalam kunjungan ini kami ingin menjalin silaturahmi. Sebagai SPKA banyak hal yang bisa kami dapatkan dalam pertemuan dengan pak Slamet sebagai pelaku sejarah penting kecelakaan KA paling fenomenal di Indonesia ini,” jelas Edi
Suasana haru pun terlihat . Pak Slamet yang tak menduga akan dikunjungi oleh SPKA ini meneteskqn air mata.
Pak Slamet mengaku sangat terkesan dengan kepedulian SPKA “Semoga peristiwa yang menimpa saya ini bisa dijadikan pelajaran generasi muda, terutama dalam memerjuangkan kebenaran,” katanya perlahan.
Edi Suryanto juga menambahkan bahwa ketegaran pak Slamet setelah peristiwa Bintaro itu patut untuk ditiru dan dijadikan pedoman bagi generasi Perekeretapian “Ketegaran beliau dalam menjalani hidup setelah peristiwa itu patut disimak dan dipelajari. Walau berbagai kesulitan melanda, Mbah Slamet berhasil menata kembali hidupnya, bahkan dua dari tiga orang anaknya telah berhasil ia sekolahkan sampai SMK,” ujarnya
Selain mengunjungi pak Slamet SPKA juga berziarah ke makam masinis KRL Almarhum Darman Prasetyo di Jenar Wetan Purworejo Kecamatan Bagelen . Almarhum merupakan masinis dalam kejadian Bintaro II tahun 2013. (zam)
Tinggalkan Balasan