Agam, – Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menegaskan tidak ada Pondok Pesantren (Ponpes) di Sumatera Barat yang mengajarkan Islam radikal, sebab orang Sumbar demokrat yang demokratis dan prakmatis.

Hal ini disampaikannya saat meresmikan percontohan air bersih di Ponpes Al Hafidz Ibnu Hajar program Tahfidzil Qur’an Puncak Lawang, Kabupaten Agam, Selasa (12/11).

Irwan Prayitno berharap pesantren di Sumbar jangan ada yang bermasalah dengan masyarakat setempat, apalagi dengan bangsa dan negara. Saat ini negara Indonesia dilanda isu terhadap Ponpes ada yang radikalisme.

“Alhamdulillah di Sumbar tidak ada ponpes yang mengajarkan ‘Islam Radikal’, kita orang Minang susah untuk radikal, karena kita memiliki sifat demokrat yang demokratis dan prakmatis,” kata Irwan Prayitno.

BACA JUGA : Ini Bencana Mendominasi Selama 3 Tahun Terakhir di Pasaman

Menurut Irwan, justru ponpes yang menjadi benteng bagi pemuda-pemudi Muslim untuk menangkal paham radikal. Di Minangkabau memiliki filosofi “Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK) selalu berpedoman Al Qur’an.

“Selama ini Pemda malah menggalakkan gerakan membaca Alquran, bahkan ada program satu rumah satu hafihz. Tak heran, cukup banyak siswa di Sumbar yang memiliki kemampuan hafalan Alquran yang tinggi,” ungkap Irwan.

“Kami adalah umat Islam yg Rahmatallil Alamin. Kami orang Minang sangat toleran dalam kehidupan beragama,” tambah Gubernur Irwan Prayitno.

BACA JUGA : Ketua Ormas GMDM Surabaya Mengelak Lakukan Penipuan Dalam Kasus Narkoba

Pimpinan Ponpes Al Hafidz Ibnuhajar Ustad Effendi Syamsuar Labai Marajo mengucapkan terima kasih pada gubernur Sumbar berkesempatan hadir meresmikan sarana air bersih.

“Alhamdulillah, dengan hadirnya gubernur Sumbar dapat memberikan semangat bagi kami dan bagi masyarakat disini, Insya Allah kami siap bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan,” tuturnya.