Kisaran – Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten Asahan, Hj Winda Fitrika TGS didampingi aktifis perempuan Yuli Nasution, mengunjungi seorang warga penderita kanker kelenjar getah bening (Kanker Kelenjar Tiroit), di Dusun VII Desa Perhutaan Silau, Kecamatan Pulo Bandring, Selasa (9/12/2019) siang.

Dalam kunjungannya, Mantan Ketua TP PKK Asahan ini menyampaikan bahwa keluarga besar YKI merasa prihatin atas penyakit yang diderita oleh Bapak Paimin (60).

“Kami turut prihatin atas penyakit yang diderita oleh Bapak Paimin. Semoga kedatangan kami dapat mengurangi beban pihak keluarga,” kata Winda yang juga berniat akan mencalonkan diri di Pilkada Asahan 2020 mendatang.

Hj Winda yang juga merupakan Ketua Pengajian Adziniyah ini menyampaikan kepada Bapak Paimin supaya terus semangat sambil berdoa memohon kesembuhan kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Umi Winda panggilan Akrab Hj Winda juga berpesan kepada pihak keluarga agar tetap sabar dalam mengurus dan menjaga Bapak Paimin yang sedang mengalami sakit.

Kehadiran Winda Fitrika hari itu memberikan motivasi dan semangat baik pada Paimin dan keluarga agar tetap tegar dan iklas.

“Kita berkunjung dan memberi semangat kepada pasien dan keluarga,”ujar Winda yang kedatangannya disambut hangat oleh pihak keluarga dan Kepala Dusun setempat.

Paimin yang kesehariannya bekerja mocok-mocok ini terlihat pasrah dengan penyakit yang dideritanya. Dirinya sempat mendapat penawaran untuk dilakukan kemoterapi oleh Ketua YKI Asahan, namun pihak keluarga enggan menerimanya, dikarenakan hanya ingin dirawat dirumah saja.

Sementara itu, Paimin didampingi Tumini (istri-red) dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Umi Winda Fitrika yang sudah meringankan langkah datang berkunjung ke rumahnya.

Istri Paimin, Tumini menceritakan penyakit yang diderita suaminya itu berawal dari benjolan kecil sekitar enam bulan yang lalu. Kemudian pada bulan Juli 2019 lalu, Paimin melakukan operasi pada benjolan kecil tersebut.

“Tiba-tiba usai operasi, kira-kira berjarak sebulan di bagian kepala saya terasa panas hingga di bagian leher sebelah kanan membengkak dan terus membesar. Menurut keterangan dokter, suaminya itu menderita kanker kelenjar getah bening dan harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit di Kota Medan untuk penyembuhan,” ujarnya.

Hanya saja, penghasilan Paimin yang tidak mempunyai penghasilan tetap ini tidak mampu membiayai pengobatan yang dideritanya.

“Meski ada BPJS, tapi saya tidak punya uang untuk biaya hidup di kota Medan selama masa perawatan,” kata Paimin.

Kondisi itu membuat keluarganya pasrah atas nasib Paimin. Namun Tumini, menyebutkan bahwa warga di Desanya melalui intruksi Kepala Desa Perhutaan Silau Sugianto melakukan penggalangan dana, hingga terkumpul sebesar Rp6,5 juta.

“Dana sumbangan dari Desa, sudah kami pergunakan untuk membiayai saat suami saya dirawat di Kota Medan selama seminggu. Saat ini keluarga kami hanya bisa pasrah dan berharap ada dermawan yang mau membantu untuk pengobatan,” harap Tumini.

Dalam kunjungannya, Ketua YKI Asahan terlihat memberikan bantuan tali asih berupa uang untuk membantu pengobatan. Hj Winda berharap bantuan yang diberikan bisa mengurangi beban biaya perobatan Paimin.

“Mudah-mudahan bantuan ini, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pihak keluarga,” tutup Winda. (Her)