Sumbar, – Pembangunan Penggantian Jembatan Air Ampang Gadang Kabupaten Pasaman kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2019 terlihat telah rampung, namun meresahkan pengendara dan masyarakat setempat karena telah mengalami kerusakan beberapa waktu lalu, sudah diperbaiki, tapi telah mulai rusak kembali.

Diketahui pembangunan jembatan jalan lintas Sumatera Barat (Sumbar) – Sumatera Utara (Sumut) itu dilaksanakan Satker Pelaksanan Jalan Nasional Wilayah l Provinsi Sumbar dengan pagu dana Rp 2,5 miliar lebih.

Baca juga : Gubernur Sumbar Tinjau Lokasi Banjir dan Bawa Bantuan ke Pasaman

Pantauan Deliknews.com dilokasi pada (7/12/19) kemarin, kondisi aspal hotmix badan jalan Jembatan Air Ampang Gadang itu terlihat bergelombang, pecah dan retak, bahkan sampai ada yang terbongkar.

Kondisi badan jalan jembatan Pembangunan Penggantian Jembatan Air Ampang Gadang, Sabtu (7/12/19).

Salah satu pengendara Arman, melewati jembatan itu pada (6/12/19) mengaku sangat resah melewatinya, sebab ia hampir jatuh karena kondisi jalan bergelombang dan pecah – pecah.

“Cukup meresahkan saya melewati jembatan itu, apalagi musim penghujan sekarang ini, jalan bergelombang, pecah, retak dan licin,” ungkapnya.

Baca juga : Bank Nagari Bikin Masalah, Lihat Ini Reaksi DPRD Sumbar

Kemudian pada (22/12/19) kemarin, aspal hotmix badan jalan jembatan itu terlihat telah diperbaiki, namun sudah retak kembali.

Kondisi badan jalan jembatan Pembangunan Penggantian Jembatan Air Ampang Gadang, Minggu (22/12/19).

Sementara, DPD LSM Fopbindo Sumbar menduga kondisi itu disebabkan karena timbunan badan jalan yang diaspal menggunakan tanah lunak, sehingga mudah mengalami kerusakan.

“Kita menduga disebabkan karena timbunan badan jalan itu dengan tanah lunak, seharusnya menggunakan kerikil,” kata Ketua DPD LSM Fopbindo Sumbar, Ahmad Husein, Senin (23/12).

Tak hanya itu saja, Ahmad Husein juga menduga pekerjaan jembatan itu tidak sesuai spesifikasi yang tertuang didalam surat perjanjian kontrak pekerjaan.

Dikatakan Husein, kondisi jembatan saat ini sudah terlihat miring, berpotensi roboh dan tentunya nanti bisa merugikan negara.

Baca juga : Pengembalian Dugaan Potensi Kerugian Negara di Pasaman Tak Jelas

“Kegiatan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah diduga asal jadi, tentunya permasalahan itu sangat memprihatinkan,” ujar Husein.

Selaku ketua LSM, Ahmad Husein menyarankan pengaspalan 100 Ton jalan tersebut dibongkar dan diperbaiki kembali karena dikhawatirkan aspalnya terkekupas kembali dan membahayakan pengendara.

Sementara itu, Kepala Satker Pelaksanan Jalan Nasional Wilayah l Provinsi Sumbar (Kasatker PJN Wilayah l Sumbar), Albar Daeng ketika dicoba konfirmasi via WA dan telepon tidak menjawab.

WA terlihat online dan ketika ditelepon juga masuk, namun hingga berita ini tayang belum ada jawaban dari Kasatker PJN Wilayah l Sumbar tersebut.

(Darlin)