Jakarta – Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sahabat Polisi mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Polres Raja Lebong dalam pengungkapan kasus pembunuhan Siswi Kelas X SMA N Raja Lebong Bengkulu.

Dalam kasus itu, pelaku pembunuh AA (15) adalah Yongki yang merupakan sopir langganan korban. AA yang hilang pada 8 November 2019 itu sempat disekap oleh pelaku.

Sebelum hilang, AA berpamitan kepada neneknya untuk mencetak kertas tugas sekolah di tempat fotokopi, yang tak jauh dari rumahnya. AA pergi dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Scoopy warna hitam dengan nomor pelat BD-3640-KV.

Namun, dalam beberapa hari tidak kembali pulang. Ternyata, AA dibawa oleh pelaku, pelaku menyekap korban dan Lewat pesan singkat dari nomor handphone AA, pelaku meminta tebusan kepada keluarga sebesar Rp100 juta. Keluarga lalu melaporkan AA hilang ke Mapolres Rejang Lebong, Bengkulu.

Dua bulan berlalu, akhirnya pada Rabu (22/1/2020) Tengkorak kepala manusia dan potongan tubuh AA ditemukan warga dan personel TNI/Polri di sekitar Sungai Air Merah, Rejang Lebong, Bengkulu.

Kasus ini terungkap berawal dari pihak keluarga yang melapor ke Polres Rejang Lebong pada Desember 2019 atau hampir sebulan setelah korban dinyatakan hilang dari rumahnya yang berlokasi di Gang Palm, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur, Rejang Lebong.

“Antara pelaku dengan korban ini hanya saling kenal, karena pelaku ini adalah sopir angkot yang biasa melayani ataupun dinaiki oleh korban sejak SMP,” ujar Kapolres AKBP Jeki Rahmat Mustika di Rejang Lebong, Rabu (22/1/2020) seperti dilansir Antara.

Terpisah, ketua umum Sahabat Polisi Fonda Tangguh, di Jakarta, Kamis (23/1) mengapresiasi kinerja Polres Raja Lebong karena telah mengurai benang kusut dan menangkap pelaku.

“Ya, kami apresiasi kinerja Polres Raja Lebong dalam pengungkapan kasus pembunuhan dengan Mutilasi kepada korban AA di Raja Lebong, bengkulu”Ungkap Fonda.

Dikatakan Fonda, kasus pembunuhan yang terjadi di daerah itu sangatlah kejam, lantaran pelaku menyekap korban, sampai akhirnya di bunuh dengan sadis.

“Kami turut berduka, dan semoga dalam kasus ini menjadi pelajaran bersama seluruh masyarakat di Indonesia,untuk itu mari bersama-sama melawan pelaku kejahatan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi”Tutur Fonda.