Nias Selatan, Deliknews.com – Kegiatan Nias Marine Festival 2020 tidak dapat diselengarakan Akibat Terjadinya Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini termasuk Indonesia, mengakibatkan berbagai daerah yang menjadi destinasi singgah para peserta rally tidak bisa menyelenggarakan kegiatan festival sebagaimana yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nias Selatan, Anggraeni Dachi, SP saat ditemui wartawan, Jum’at (17/04/2020) diruang kerjanya jalan Arah Lagundri KM. 7 Fanayama.
Dia menyampaikan Bahkan ada daerah yang menolak/mengusir kehadiran para pelayar asing tersebut. Sementara para pesert telah masuk dan berada di Indonesia yakni di Kota Sabang sebagai entry point para peserta rally.
Para peserta yang telah sampai di Sabang ada yang memilih tetap di perairan Sabang dan ada juga yang memilih melanjutkan pelayaran ke destinasi rally berikutnya. Akhirnya ada 17 kapal peserta yang sampai di Telukdalam Kabupaten Nias Selatan lebih awal dari jadwal Nias Marine Festival 2020 yang direncanakan sebelumnya.
Di Telukdalam Kabupaten Nias Selatan tidak ada acara ceremony untuk menyambut para pelayar tersebut. Tidak ada acara kunjungan ke destinasi wisata, kunjungan ke desa cagar budaya Nasional Bawomataluo, kunjungan ke sekolah, penampilan atraksi seni dan budaya serta tidak ada kegiatan untuk memperkenalkan kuliner dan berbagai kearifan lokal masyarakat Nias Selatan kepada para peserta.
Walaupun telah dipersiapkan sebelumnya, Semua kegiatan yang telah dijadwalkan dibatalkan untuk mengindahkan berbagai Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang penanganan dan pencegahan penyebaran covid-19.
Seluruh peserta yang sampai di Telukdalam dapat memaklumi kondisi yang sangat sulit ini, Pandemi Covid-19. Mereka hanya memohon dan berharap dapat dibantu oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan dan masyarakat, untuk diperkenankan Berlabuh di perairan Telukdalam untuk istirahat setelah melakukan pelayaran yang cukup lama dari Sabang (10-12 hari) sebelum melanjutkan pelayaran berikutnya sebagaimana diamanatkan oleh hukum laut internasional.
Meminta agar Dibantu dalam provisioning : pemenuhan kebutuhan bahan makanan, minuman, air bersih, bahan bakar minyak (bbm) serta ke ATM untuk mengabil uang yang sangat dibutuhkan para pelayar untuk pelayaran berikutnya.
Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan memperkenankan Para peserta berlabuh di perairan Telukdalam untuk beristirahat (tidak turun ke darat) dan diberikan kesempatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan bahan makanan, minuman, air bersih, bahan bakar minyak (bbm) serta ke ATM untuk mengambil uang.
Kegiatan provisioning tersebut tetap mempedomani Protokol Kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan RI dalam upaya penanganan dan pencegahan penularan Covid-19. Seluruh peserta menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Tim Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan di atas kapal yang didampingi oleh Tim dari Disbudparpora dengan dukungan Lanal Nias, Polres Nias Selatan dan Koramil Telukdalam.
Selain pemeriksaan kesehatan, Tim yang datang ke kapal peserta juga melakukan pengecekan dokumen kapal peserta (paspor, visa, sertifikat kapal, sertifikat karantina, health alert card) dan melakukan penyemprotan desinfektan pada kapal peserta.
Setelah peserta rally yang berada di kapal dinyatakan tidak menunjukkan dan mengalami gejala-gejala covid-19 oleh Petugas Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan, dan memiliki dokumen lengkap khususnya sertifikat karantina dan health alert card, para peserta baru diijinkan untuk melakukan provisioning :
Para peserta diperbolehkan hanya satu orang dari setiap kapal untuk ke ATM dengan didampingi oleh petugas dari Disbudparpora atau guide lokal. Mereka bergantian ke ATM.
Setiap kapal membuat Shoping List kebutuhan mereka, dan diserahkan kepada petugas guide lokal untuk membelanjakannya. Apabila belanjaan mereka sudah lengkap, para peserta akan menjemputnya di pelabuhan lama Telukdalam setelah diinformasikan oleh guide lokal yang membantu mereka.
Setiap kapal juga membuat catatan kebutuhan BBM meraka, dan mengantar jerigen bbm mereka untuk dibantu dibelikan oleh pertugas darat yang telah ditentukan. Setelah Jerigen bbm mereka lengkap dan penuh sesuai dengan permintaan, para peserta akan menjempunya di Pelabuhan Lama Telukdalam setelah diinformasikan oleh guide lokal.
Ditengah kondisi sulit seperti ini pun, masyarakat Nias Selatan masih dapat menikmati dampak ekonomi atas kehadiran kapal peserta rally tersebut. Rata-rata setiap kapal mampu berbelanja bahan makanan, minuman dan air bersih serta kebutuhan lainnya senilai 3 sampai 4 juta rupiah, dan bbm solar rata-rata 100 – 400 liter setiap kapal.
Dampak ekonomi ini tentu akan lebih banyak lagi apabila situasi dan kondisi daerah kita normal seperti biasa. Peluang ekonomi inilah yang harus ditangkap sebagai dampak positif dari wisata yacht (kapal layar asing) yang setiap tahunnya sekitar 2000 – 3000 yacht berada diperairan Indonesia.
Setelah melalukan provisioning, kapal peserta seharusnya akan melanjutkan pelayaran ke destinasi berikutnya. Namun karena pandemi covid-19 berbagai wilayah di negara kita melakukan pembatasan pergerakan manusia dan pembatasan keluar masuk ke wilayahnya.
Akibatnya para peserta ini tidak bisa ke mana-mana lagi, melanjutkan pelayaran ke destinasi berikutnya juga tidak bisa apalagi keluar dari negara Indonesia dengan segala keterbatasan kapal yang dimiliki khususnya ketersediaan bbm dan bahan makanan.
Pemerintah Kabupaten Nias Selatan memberikan solusi kepada para peserta rally dengan merelokasi titik labuh kapal mereka di sebuah pulau yang tidak berpenghuni namun kondisi geografisnya sangat cocok untuk berlabuh kapal layar. Pulau Barogang nama pulau tersebut termasuk wilayah Kecamatan Tanahmasa.
Pulau Barogang sangat jauh dari pemukiman warga masyarakat kepulauan batu (Tello). Dengan alasan kemanusian Bupati Nias Selatan memperkenankan kapal-kapal tersebut berlabuh di sana.
Para peserta rally juga diperbolehkan turun kedaratan Pulau Barogang tersebut, dapat melakukan aktivitas laut seperti berenang, snorkling dan melakukan kegiatan penataan dan bersih-bersih pantai.
Mereka akan tinggal di situ sampai adanya penetapan dibukanya kembali destinasi-destinasi singgah para pelayar asing ini dan dapat keluar lagi dari negara Indonesia. Untuk pemenuhan kebutuhan bahan makanan, minuman dan bbm, dilakukan seperti saat berada di perairan Telukdalam.
Hal itu Telah disiapkan petugas yang akan membantu membelanjakan dan mendrop kebutuhannya. Para peserta malahan berencana akan berdonasi untuk pengadaan sarana air bersih dan repiter internet di Pulau Barogang tersebut.
Di Pulau Barogang tidak ada kegiatan seni dan budaya untuk menyambut mereka, tidak ada festival yang dilaksanakan di sana sebagaimana dilansir oleh salah satu media online sebelumnya.
Kepedulian Pemerintah Kabupaten Nias Selatan ini bagaikan oasis di padang pasir kepada para pelayar dunia tersebut. Para peserta terharu, ditengah masa sulit pandemi covid-19 ini masih ada sesama bagi mereka yang mau membuka hati dan menawarkan bantuan. Tadinya mereka tidak tahu harus bagaimana dan mau ke mana, pungkas Anggraeni Dachi. (Sabar Duha)